Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum memiliki Luas : 6.614 Km2 dan Panjang : 269 Km. Pada bagian hulu, DAS Citarum memiliki 13 SUBDAS yaitu Citarum Hulu, Citarik, Cikeruh, Cipamokolan, Cidurian, Cicadas, Cikapundung, Cisangkuy, Citepus, Cibolerang, Ciwidey, Cibereum dan Cimahi. Pada bagian hulu, DAS Citarum memiliki Luas : 1762,55 Km2 dan Panjang : 191,04 Km. Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum bagian hulu memiliki faktor pengelolaan yang kurang mempertimbangkan aspek lingkungan dan daya dukungnya. Hal ini tentu dapat menimbulkan berbagai macam masalah yang salah satunya adalah bencana banjir. Masalah banjir telah menjadi masalah rutin setiap tahunnya khususnya yang dilewati oleh SUBDAS Citarum bagian hulu yaitu kota Bandung. Dalam penelitian ini dilakukan tinjauan terhadap tiga SUBDAS dengan luas catchment terbesar dan panjang sungai terpanjang yaitu pada SUBDAS Citarik, Cikapundung dan Ciwidey. Analisis pengendalian banjir yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui metode normalisasi alur sungai. Dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu dengan adanya normalisasi alur sungai, kapasitas sungai dalam menampung air akan kembali ke kondisi yang semestinya, berdasarkan debit perencanaan.

Watershed Citarum has water catchment area : 6,614 Km2 and length : 269 Km. On the upstream side, Citarum has 13 part of the watershed’s namely Citarum Hulu, Citarik, Cikeruh, Cipamokolan, Cidurian, Cicadas, Cikapundung, Cisangkuy, Citepus, Cibolerang, Ciwidey, Cibereum and Cimahi. On the upstream side, Citarum has water catchment area : 1762.55 km2 and Length : 191.04 Km. Watershed Citarum upstream side factors that the management did not consider the environmental aspects and supportability. It can cause a variety of problems, one of which is flood. Flooding problems has become a matter of routine every year, especially that passed by Citarum upstream as a part of the city of Bandung. In this study conducted a review of the three part of the watershed’s with the largest catchment area and the length of the longest river that is on Citarik, Cikapundung and Ciwidey. Flood control analysis performed in this study is through the river channel normalization method. With the goal to be achieved is with the normalization of the river flow, capacity to hold water in the river will be returned to the proper conditions, based discharge planning.