Dinding penahan tanah adalah suatu struktur konstruksi yang dibangun untuk menahan tanah yang mempunyai kemiringan/lereng dimana kemantapan tanah tersebut tidak dapat dijamin oleh tanah itu sendiri. Dalam pembahasan penulisan ini ada penulangan pada tanah. Dengan konsep yang sama seperti beton bertulang, tulangan pada tanah berupa sheet reinforcement, yakni geogrid mengandalkan kuat tarik yang tinggi. Seperti beton menahan tekan, tulagan menahan tarik, maka penulangan pada tanah berguna untuk membentuk material komposit yang bekerja bersama-sama menahan beban yang bekerja pada konstruksi, dalam hal ini konstruksi dinding penahan tanah. Dalam perencanaan, dinding penahan tanah harus mampu menahan beban-beban yang bekerja padanya, baik itu diluar maupun yang berasal dari internalnya. Maka, perencanaannya dicek apakah telah memenuhi syarat stabilitas internal maupun eksternalnya. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan eksternal dan internal dari dinding penahan tanah pada proyek Mass Rapid Transit Jakarta sehingga stabil terhadap gaya guling, gaya geser dan daya dukung tanahnya (stabilitas eksternal) dan stabil terhadap tercabutnya tulangan, putusnya tulangan dan terhadap kegagalan stabilitas global. Serta estimasi biaya konstruksi dinding penahan tanah. Perhitungan tekanan tanah dihitung dengan menggunakan Teori Rankine, perhitungan stabilitas terhadap keruntuhan dihitung berdasarkan persamaan Terzaghi. Stabilitas internal dihitung dengan metode Bishop. Serta estimasi biaya konstruksi yang dihitung dengan metode SNI dan lapangan. Hasil dari perhitungan stabilitas eksternal dikatakan aman terhadap gaya guling sebesar 4,15 ≥ 2 dan 0,95 ≥ 1,5 untuk gaya geser dikatakan tidak aman. Dan terhadap daya dukung aman sebesar 5,05 ≤ 3. Hasil perhitungan stabilitas internal yaitu terhadap kegagalan stabilitas global sebesar 2,49 > 2 yang dikatakan aman. Serta anggaran biaya konstruksi dinding penahan tanah proyek MRT sebesar Rp. 93.743.747.653.

Retaining wall construction is a structure built to hold the land sloped / slope where the soil stability can not be guaranteed by the land itself. In the discussion of this writing there is reinforcement on the ground. With the same concept as reinforced concrete, reinforcement in the form of sheet soil reinforcement, geogrid which rely on high tensile strength. As concrete hold press, reinforcing withstand tensile, then the reinforcement on the ground is useful to form composite materials that work together to withstand loads that work in construction, in this case the construction of retaining wall. In planning, retaining wall must be able to withstand the loads acting on it, whether it's outside or from internal. So, planning is checked whether it has qualified internal and external stability. This thesis aims to determine the stability of the external and internal of the retaining wall on the project Mass Rapid Transit Jakarta so stable against style bolsters, shear forces and the soil bearing capacity (external stability) and steady against the pulling reinforcement, breaking reinforcement and against the failure of global stability. As well as the estimated cost of construction of retaining wall. Calculation of earth pressure calculated using Rankine Theory, calculation of stability against collapse is calculated based on Terzaghi equation. Internal stability is calculated by the method of Bishop. As well as construction cost estimates were calculated by the method of SNI and field. The results of the calculation of external stability is said to be secure against rolling force of 4.15 ≥ 2 and 0.95 ≥ 2 ≥ 1.5 for the shear force is said to be unsafe. And the safe carrying capacity of 5.05 ≤ 3. The results of calculations of internal stability, namely the failure of the global stability of 2.49> 2 are said to be safe. As well as the budget of retaining wall construction cost of the MRT project is Rp. 93,743,747,653.