Dengan semakin meningkatnya penggunaan teknologi informasi, pengelolaan data kependudukan di tingkat desa menjadi lebih efisien melalui sistem manajemen berbasis website. Desa Cipayung, yang sebelumnya mengandalkan metode manual menggunakan Microsoft Word dan spreadsheet, kini mulai mengadopsi sistem digital untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi data. Namun, dengan perkembangan teknologi, ancaman kejahatan siber seperti serangan brute force dan ransomware juga meningkat, sehingga diperlukan langkah-langkah pengamanan data yang memadai. Penelitian ini berfokus pada implementasi algoritma bcrypt untuk enkripsi kata sandi dalam Sistem Manajemen Desa Berbasis Website di Desa Cipayung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan nilai round optimal pada algoritma bcrypt yang dapat memberikan keamanan maksimal tanpa mengorbankan kinerja sistem. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa nilai round 14 atau dibawaahnya yang dapat melakukan enkripsi dalam waktu kurang dari 1 detik, mempertimbangkan faktor kecepatan pemrosesan dan keamanan terhadap serangan brute force. Implementasi ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan data penduduk dalam sistem manajemen desa dan memberikan kenyamanan bagi pengguna dengan waktu pemuatan yang efisien.

With the increasing use of information technology, population data management at the village level has become more efficient through web-based management systems. Desa Cipayung, which previously relied on manual methods using Microsoft Word and spreadsheets, is now adopting digital systems to enhance data accuracy and efficiency. However, as technology advances, the threat of cybercrimes, such as brute force and ransomware attacks, also rises, necessitating adequate data security measures. This research focuses on the implementation of the bcrypt algorithm for password encryption in the Web Based Village Management System in Desa Cipayung. The goal of this study is to determine the optimal round value of the bcrypt algorithm that can provide maximum security without compromising system performance. Based on the research findings, a round value of 14 was found to be the most optimal, considering processing speed and security against brute force attacks. This implementation is expected to enhance the security of population data in the village management system while ensuring efficient load times for users.