Kamal Muara, yang terletak di Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara, memerlukan pengembangan dan perlindungan pesisir untuk menjaga keselamatan penduduk setempat. Masalah utama di daerah ini adalah banjir rob, yang diperparah oleh gelombang badai dan kondisi cuaca ekstrim. Pola gelombang yang kompleks di kawasan Kamal Muara berdampak signifikan terhadap efektivitas tanggul laut. Oleh karena itu, evaluasi efektivitas tanggul bperdasarkan pola gelombang sangat penting untuk memahami karakteristik gelombang dan mengidentifikasi arah angin dominan. Penelitian ini menggunakan metode hindcasting berdasarkan Shore Protection Manual (SPM) dengan memanfaatkan data angin yang mencatat kecepatan dan arah angin maksimum selama sepuluh tahun terakhir. Hasil analisis menunjukkan kecepatan angin maksimum sebesar 4,61 m/s, dan arah angin dominan berasal dari arah Utara. Elevasi gelombang maksimum yang tercatat adalah 1,878 m serta periode gelombang maksimum adalah 6,534 detik. Temuan ini menunjukkan bahwa Kamal Muara memerlukan intervensi untuk menangani banjir rob dan abrasi melalui pembangunan struktur tanggul pengaman pantai.

Kamal Muara, located in Penjaringan Sub-district, North Jakarta City, requires coastal development and protection to keep local residents safe. The main problem in this area is tidal flooding, which is exacerbated by storm surges and extreme weather conditions. The complex wave patterns in the Kamal Muara area have a significant impact on the effectiveness of sea walls. Therefore, evaluation of levee effectiveness based on wave patterns is essential to understand wave characteristics and identify dominant wind directions. This research uses the hindcasting method based on the Shore Protection Manual (SPM) by utilizing wind data that records the maximum wind speed and direction for the last ten years. The analysis showed a maximum wind speed of 4.61 m/s, indicating the dominant wind direction was from the north. The maximum wave elevation recorded was 1.878 m and the maximum wave period was 6.534 second. These findings indicate that Kamal Muara requires intervention to deal with tidal flooding and abrasion through the construction of a coastal protection structure.