Indonesia setiap tahun mengalami kemajuan pengetahuan dan teknologi sehingga membuat kebutuhan energi listrik juga semakin meningkat di masyarakat. Pertumbuhan penduduk berjalan lurus dengan kebutuhan energi listrik setiap tahun. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pemeran utama dalam hal ini harus dapat mengatasi berbagai masalah yang muncul seperti sumber energi yang disalurkan tidak dapat diterima oleh konsumen karena adanya susut daya (losses) sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi PLN dalam mengatasi rugi daya tersebut. Dalam hal ini, objek yang akan dianalisa dan dilakukan perhitungan rugi daya serta pengaruh dari drop tegangannya yaitu Penyulang Lowayu di PT PLN (Persero) UP3 Gresik. Perhitungan rugi daya (Plosses) yang diperoleh melalui perhitungan manual pada Penyulang Lowayu pada siang hari (LWBP) yaitu sebesar 0,73415 kW dan pada malam hari (WBP) yaitu sebesar 0,75694 kW. Perhitungan rugi daya (Plosses) yang diperoleh menggunakan ETAP 12.6.0 pada Penyulang Lowayu pada siang hari (LWBP) yaitu sebesar 4,8 kW dan pada malam hari (WBP) yaitu sebesar 6,3 kW. Pada Penyulang Lowayu, nilai rugi daya masuk dalam kategori buruk dan tidak bagus karena bebannya sudah overload yang ditandai dengan persentase drop tegangan yang melebihi ambang batas yang sudah ditentukan yaitu sebesar 5%-20% mengacu pada SPLN No. 1 Tahun 1995 yang dimana toleransi tegangan yang diperbolehkan yaitu sebesar +5% dan -10%.

Every year, Indonesia experiences advancements in knowledge and technology, which in turn increases the demand for electrical energy in society. Population growth goes hand in hand with the need for electrical energy each year. As the main actor in this matter, Perusahaan Listrik Negara (PLN) must be able to address various issues that arise, such as the energy source distributed not being received by consumers due to power losses, presenting a challenge for PLN in overcoming these losses. In this case, the object to be analyzed and the power losses calculated, as well as the impact of voltage drop, is the Lowayu Feeder at PT PLN (Persero) UP3 Gresik. The power losses (Plosses) calculated manually at the Lowayu Feeder during the day (LWBP) amount to 0.73415 kW and at night (WBP) to 0.75694 kW. The power losses (Plosses) obtained using ETAP 12.6.0 at the Lowayu Feeder during the day (LWBP) amount to 4.8 kW and at night (WBP) to 6.3 kW. At the Lowayu Feeder, the power loss value falls into the poor and bad category because the load is already overloaded, as indicated by the percentage of voltage drop exceeding the specified limit of 5%-20%, referring to SPLN No. 1 of 1995, where the allowable voltage tolerance is +5% and -10%.