Proses penerimaan Bintara PK (Prajurit Karir) di Korem 0207 SIMALUNGUN SUMATERA UTARA memiliki 4 tahap seleksi yaitu administrasi, kesehatan, jasmani dan mental ideologi sehingga proses penyeleksiannya membutuhkan nilai setiap test untuk menghasilkan hasil nilai atau perangkingan dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Sekitar Sekitar 276 orang (Ajenrem 022 Pantai Timur) calon Bintara yang melamar pada tahun 2019 di wilayah Simalungun, sedangkan yang akan diterima sangat terbatas yaitu hanya 53 orang saja. Dimana untuk mendapatkan Bintara PK (Prajurit Karir) yang lulus pada tingkat daerah memerlukan pemeringkatan dari nilai tertinggi sampai dengan nilai terendah. Untuk mendapatkan hasil pemeringakatan peserta yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan instansi tersebut maka diperlukannya metode TOPSIS. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengembangan perangkat lunak waterfall Software Development, untuk perancangan aplikasi menggunakan Unified Modeling Language (UML) dan pengujian aplikasi menggunakan Blackbox testing, selain itu dalam perancangan basis data menggunakan MySQL serta dalam hal implementasi aplikasi menggunakan desktop. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini dapat membantu pihak instansi tersebut dalam merekomendasikan dan memberikan pertimbangan bagi calon peserta yang akan melanjutkan seleksi ke tingkat pusat.

The process of accepting Bintara PK (Career Warrior) in Korem 0207 SIMALUNGUN NORTH SUMATERA has 4 stages of selection, namely administration, health, a physical and mental ideology so that the selection process requires the value of each test to produce a value or ranking from highest to lowest. Around 276 people (Ajenrem 022 East Coast) prospective Bintara who applied in 2019 in the Simalungun area, while only 53 people would be accepted. Where to get Bintara PK (Career Warrior) who graduated at the regional level requires ranking from the highest value to the lowest value. To get the results of the participants' commemoration following the criteria set by the agency, the TOPSIS method is needed. In this study using the waterfall software development method, for designing applications using Unified Modeling Language (UML) and testing applications using Blackbox testing, in addition to designing databases using MySQL and in terms of implementing applications using the desktop. From the results of this study, it can be concluded that this application can help the agency in recommending and giving consideration to prospective participants who will continue the selection to the central level.