Terlambatnya dalam mengetahui suatu penyakit yang diderita menyebabkan terjadinya kematian. Setelah mengetahui dan mengalami keterlambatan tentu saja tetap harus akan melakukan pengobatan karena sudah semakin menyebar dan memburuknya penyakit tersebut yang di derita. Terlebih lagi masih banyak masyarakat yang cenderung lalai ketika mengalami gangguan kesehatan pada paru-paru. Penerapan Metode Fuzzy Tsukamoto pada Deteksi Penyakit Tuberkulosis Paru-Paru yaitu untuk mempermudah proses pendeteksian secara dini berdasarkan gejala atau kondisi yang dialami sehingga dapat dilakukan penanganan awal yang tepat. Metode Fuzzy Tsukamoto digunakan untuk mendukung sistem pakar dengan menggunakan 7 gejala dan 4 penanganan yang mana untuk memperhitungkan setiap kemungkinan yang mungkin terjadi dari gejala-gejala yang kita berikan. Aplikasi sistem pakar ini diuji dengan metode pengujian User Acceptance Test (UAT) berupa kuesioner yang diberikan kepada responden dan didapatkan persentase hasil UAT sebesar 96,35%

Delay in knowing a disease suffered causes death. After knowing and experiencing delays, of course, you still have to take treatment because it has spread and is worried about the disease being suffered. What's more, there are still many people who tend to be negligent when experiencing health problems in the lungs. The application of the Fuzzy Tsukamoto Method in the Detection of Lung Tuberculosis is to facilitate the early detection process based on the symptoms or conditions experienced so that appropriate initial treatment can be carried out. The Fuzzy Tsukamoto method is used to support the expert system by using 7 symptoms and 4 treatments which are to anticipate every possibility that might occur from the symptoms that we provide. This expert system application was tested using the User Acceptance Test (UAT) test method in the form of a questionnaire given to respondents and the percentage of UAT results was 96.35%.