Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengoptimalkan sistem microgrid berbasis energi terbarukan untuk penyediaan tenaga listrik di Pulau Salebbo, sebuah pulau terpencil di Sulawesi Selatan, menggunakan perangkat lunak HOMER Pro. Analisis tekno-ekonomi dilakukan untuk mengevaluasi konfigurasi terbaik dari berbagai sumber energi, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), dan sistem penyimpanan energi baterai (BESS). Berdasarkan hasil simulasi, konfigurasi optimal untuk operasi sistem microgrid terdiri dari PLTS dengan kapasitas 85,2 kW, 1 unit PLTB dengan kapasitas 3,2 kW, PLTD dengan kapasitas 50 kW, 44 unit baterai dengan kapasitas 211 kWh, dan converter sebesar 25,9 kW. Konfigurasi ini menghasilkan nilai Net Present Cost (NPC) sebesar $425.234 dan Levelized Cost of Energy (LCOE) sebesar $0,329/kWh. Operating cost tahunan sebesar $8.584, dengan Capital Expenditure (CAPEX) senilai $302.284. Hasil analisis ekonomi menunjukkan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 20%, Return on Investment (ROI) sebesar 15%, dan simple payback period selama 4,77 tahun. Dalam analisis sensitivitas, dengan mempertimbangkan discount rate sebesar 6,6%, inflation rate 2,5%, dan harga bahan bakar $0,866/L, konfigurasi paling optimal diperoleh dengan kapasitas PLTS sebesar 85,2 kW, 1 unit PLTB, PLTD sebesar 50 kW, 44 unit baterai, dan converter sebesar 23,5 kW. Konfigurasi ini menghasilkan NPC sebesar $412.728 dan LCOE sebesar $0,342/kWh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem microgrid berbasis energi terbarukan merupakan solusi yang layak secara teknis dan ekonomis untuk penyediaan listrik di Pulau Salebbo, dengan potensi untuk meningkatkan akses energi, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan mempercepat elektrifikasi di wilayah terpencil.