Pemasangan Capacitor pada sistem tenaga listrik bertujuan memperbaiki faktor daya (faktor daya lagging) akibat beban induktif, memperbaiki jatuh tegangan akibat adanya keterbatasan pembangkitan atau jarak yang jauh antara pusat pembangkitan dengan beban, mengurangi rugi-rugi transmisi. Pada kondisi operasional Shunt Capacitor bahkan digunakan untuk efesiensi penyaluran dengan meningkatkan transfer daya dari pusat pembangkitan ke beban sebagaimana penjelasan di atas dengan mengkompensasi beban induktif perbaikan faktor daya, mengaturan tegangan. Implementasi capacitor di Gardu Induk bervariasi dari 1 (satu) capacitor bank per gadu induk, 2 (dua) capacitor bank per Gardu Induk bahkan ada yang sampai 3 (tiga) capacitor bank per Gardu Induk. Pada implementasi 3 (tiga) capacitor bank di Gardu Induk Kebon Agung terdapat isu pada mekanisme close, pengelola sistem dalam hal ini dispatcher lebih dominan melakukan switching close capacitor 2 (capacitor dengan CB 3-pole) dimana dampaknya dari operasi tersebut adalah terdapat kerusakan capacitor bank. Berdasarkan hasil simulasi dengan mengacu pada grafik skenario dan tabel prioritas, kondisi paling ideal untuk pengoperasian 3 (tiga) capacitor bank di GI kebon Agung adalah dengan mengoptimalkan Capacitor 1 atau 3 untuk closing dominan karena tegangan transient dan arus inrush yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan Capacitor 2