Keberlanjutan energi telah menjadi fokus utama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global dan kebutuhan transisi energi bersih. Indonesia, sebagai bagian dari ASEAN, menghadapi kendala dalam mencapai keberlanjutan energi, terutama karena masih bergantung pada bahan bakar fosil. Di sisi lain, negara-negara Eropa telah mencapai kemajuan signifikan dalam transisi energi berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan Indeks Keberlanjutan Energi antara ASEAN, Eropa, dan Indonesia selama periode 2001-2020, serta menganalisis pengaruh indeks ASEAN dan Eropa terhadap strategi keberlanjutan energi Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Principal Component Analysis (PCA) untuk membangun indeks keberlanjutan energi, uji t-test untuk menguji perbedaan signifikan antara ASEAN dan Eropa, serta regresi linier untuk menganalisis pengaruh indeks terhadap Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara Indeks Keberlanjutan Energi ASEAN dan Eropa, di mana Eropa memiliki indeks yang lebih tinggi. Selain itu, Indeks ASEAN memiliki pengaruh signifikan terhadap strategi keberlanjutan energi Indonesia (R² = 0.9751), sementara pengaruh Eropa lebih bervariasi (R² = 0.6168). Kesimpulannya, tren keberlanjutan energi Indonesia lebih dipengaruhi oleh tren keberlanjutan energi di ASEAN, dengan Eropa berperan sebagai referensi kebijakan global.