Kendaraan listrik (Electric Vehicle) merupakan salah satu pengaplikasian energi di kehidupan manusia. Penggunaan kendaraan listrik di Indonesia terutama di Pekanbaru masih tergolong sangat kecil jika dibandingkan dengan antusiasme Masyarakat dengan meningkatnya pembelian kendaraan listrik. Walaupun pembelian kendaraan listrik mengalami peningkatan, peningkatan ini berpengaruh terhadap kesediaan energi. Analisis kebutuhan energi serta pengaruh beban yang dihasilkan mobil listrik dan rumah tangga dilakukan pada penelitian ini. Kapasitas baterai, keadaan baterai saat akan diisi, skema yang digunakan, Kendaraan listrik yang digunakan pada berupa mobil listrik. dan beban rumah tangga dari tahun 2015-2024. Persamaan Regresi Linear digunakan untuk meramalkan peningkatan beban mobil listrik pada tahun 2025-2029. Kapasitas baterai yang digunakan dalam perhitungan diambil dari 39 jenis mobil dengan keadaan baterai (SOC) dimulai dari 10% hingga 90%. skema yang digunakan adalah skema Grid to Vehicle (G2V) dengan grid sebagai sumber dayanya. Hasil yang diperoleh berupa jumlah rata-rata mobil listrik dimulai dari tahun 2020 sebesar 24 unit, tahun 2021 sebesar 83 unit, tahun 2022 sebesar 689 unit, tahun 2023 sebesar 336 unit dan tahun 2024 sebesar 253 unit. Durasi saat pengisian berbanding lurus dengan energi yang dibutuhkan untuk mengisi baterai hingga 90% dengan durasi rata-rata terbesar selama 7,75 jam atau 7 jam 45 menit dengan energi yang dibutuhkan sebesar 59,64 kWh. Beban total yang dihasilkan mobil listrik dan beban rumah tangga masih bisa ditanggulangi oleh Perusahaan Penyedia Listrik di Pekanbaru dengan beban total terbesar berada di tahun 2023 adalah 1042 MW dengan kesediaan energi di Pekanbaru sebesar 1756 MW. Hasil perkiraan beban total pda tahun 2025-2029 menggunakan Persamaan Regresi Linear dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 5%-10% didapatkan bahwa Peerusahaan Penyedia Listrik di Pekanbaru harus menambah daya berkisar 53 MW hingga 164 MW