Secara umum, umur transformator distribusi sangat tergantung pada
kondisi minyak isolasi dan belitan. Beberapa kondisi gangguan dan kapasitas
beban trafo yang berlebihan dapat menyebabkan kenaikan suhu tinggi dan
mempercepat penurunan tingkat isolasi sehingga menyebabkan hilangnya umur
transformator menjadi lebih cepat. Sedangkan populasi terakhir transformator
distribusi sebagian besar terdiri dari belitan Tembaga (Cu) dan Aluminium (Al).
Berdasarkan fakta itu, penelitian ini menentukan perkiraan umur transformator
distribusi untuk kedua teknologi tersebut. Perkiraan umur trafo dilakukan dengan
menggunakan analisis perkiraan sisa umur yang diakibatkan oleh fenomena
gangguan pembebanan kembali beban trafo dingin (CLPU) dan kondisi beban
trafo berlebih. Dengan menggunakan pengambilan sampling data trafo distribusi di
gardu DK 31 yang terpasang di PLN UP3 Cengkareng Jakarta, perkiraan
pengurangan umur trafo dilakukan menggunakan algoritma CLPU dan
perhitungan IEC 60354 dan 60076-7. Hasil dari studi, ditemukan bahwa perkiraan
sisa umur trafo belitan tembaga (CLPU : 0,3329116 jam/hari &IEC 354:5,17117
jam/hari) lebih lama dari transformator belitan aluminium (CLPU: 0,4512987
jam/hari & IEC 354:13,38338 jam/hari).