Susut teknis pada jaringan distribusi tenaga listrik merupakan salah satu tantangan Utama dalam optimalisasi energi sistem kelistrikan, terutama setelah kegiatan manuver
penyulang/penormalan kembali jaringan listrik akibat padam gangguan maupun kegiatan pemeliharaan jaringan listrik. Kegiatan penormalan jaringan tersebut mengakibatkan perubahan
pada titik open manuver antar penyulang/konfigurasi penyulang. Sehingga monitoring terhadap optimalisasi jaringan dari pemilihan rugi daya terkecil tidak dapat dicapai. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan penentuan konfigurasi jaringan distribusi terbaik agar daya disalurkan dengan kerugian paling kecil. Dengan penggunaan Distribution Management System (DMS), penelitian ini bertujuan untuk menentukan konfigurasi jaringan distribusi yang optimalguna mengurangi susut teknis pada penyulang. Metode penelitian melibatkan simulasi dari DMS dan analisis menggunakan 3 skema konfigurasi penyulang berdasarkan pola pengoperasian manuver penyulang pada titik eksisting. Simulasi dilakukan dengan menguji setiap 2 penyulang yang terhubung pada konfigurasi jaringan berbentuk lingkar/open loop, seperti pada penyulang IND.03 dan IND.07. Dari hasil analisis perhitungan aliran daya menggunakan DMS di kedua penyulang tersebut, didapatkan hasil susut teknis terendah berada pada LBS Mess Purwa sebagai titik open manuver penyulang, yaitu sebesar 109,45 kW. Analisis setiap 2 penyulang tersebut juga dilakukan pada penyulang lainnya yaitu pada 74 pasang penyulang (termasuk penyulang IND.03 dan IND.07) yang berkonfigurasi lingkar/open loop dari 139 penyulang Sistem Grid di lingkup kerja PT. PLN (Persero) UP2D Kaltimra. Dari hasil analisis pada 74 pasang penyulang tersebut
menunjukkan bahwa dengan pemilihan titik open/manuver penyulang yang memiliki susut teknis terkecil mampu mengurangi susut teknis sebesar 3.033,87 kW (3.033,87 kWh). Jika dikonversi dalam rupiah berdasarkan tarif listrik pada Golongan R-1/TR (2.200 VA) yang tarifnya sebesar Rp 1.444,70 per kWh, maka penghematan biaya yang diperoleh mencapai Rp. 4.383.032,00 per jam atau Rp. 105.192.768,00 per hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan DMS dalam konfigurasi ulang jaringan distribusi berdasarkan pemilihan susut teknis terkecil mampu mengoptimalkan sistem distribusi tenaga listrik secara signifikan.