Sambaran petir adalah penyebab utama gangguan pada sistem transmisi daya, terutama pada saluran transmisi tegangan tinggi (SUTT). Penelitian ini berfokus pada optimalisasi proteksi petir untuk mengurangi gangguan yang disebabkan oleh sambaran petir pada sistem transmisi 70kV SUTT di PLN Unit Pelaksana Transmisi Bengkulu. Data dari tahun 2018-2022 menunjukkan bahwa 58,58% gangguan transmisi disebabkan oleh petir, dengan intensitas tercatat sebanyak 25.842 sambaran pada tahun 2021 dan 14.704 sambaran dari Januari hingga Juni 2022. Kondisi geografis Provinsi Bengkulu yang memiliki curah hujan tinggi semakin memperburuk risiko sambaran petir. Pada tahun 2021, Bengkulu mengalami curah hujan tahunan rata-rata sebesar 3.658,1 mm, dengan curah hujan bulanan tertinggi tercatat pada bulan Januari sebesar 447,4 mm. Curah hujan yang tinggi ini berkontribusi pada seringnya terjadi sambaran petir, sehingga sistem proteksi petir yang efektif sangat penting untuk menjaga keandalan transmisi. Analisis empiris menunjukkan bahwa pemasangan Dedicated Grounding system (DGS) pada 14 tower optimal secara signifikan mengurangi gangguan yang disebabkan oleh petir dibandingkan dengan rencana awal 6 tower. Analisis finansial menunjukkan bahwa proyek ini memiliki Net Present Value (NPV) positif dan Internal Rate of Return (.IRR) sebesar 14,88%, dengan Benefit-Cost Ratio (B/C Ratio) sebesar 1,24 sehingga pemasangan ini layak secara ekonomi. Penelitian ini memberikan wawasan berharga untuk meningkatkan efektifitas sistem proteksi petir di Indonesia, terutama di daerah dengan intensitas petir tinggi seperti Bengkulu.