Gangguan hubung singkat sering terjadi di Gardu Hubung SP -2 Tanah Miring Merauke - Papua yang disebabkan oleh malfuction pada Over Current Relay (OCR) dan Ground Fault Relay (GFR). Dalam meningkatkan kehandalan relay dibutuhkan analisa pada sistem proteksi dengan metode koordinasi relay berbasis ETAP. Pada kondisi beban maximum untuk feeder SP-9 (917 A) settingan OCR adalah 4,5 A dengan tms 0,46 detik, settingan GFR adalah 4,58 A dengan tms 0,17 detik. Pada Beban minimum (324 A) ditemukan settingan OCR sebesar 1,62 A, tms 0,29 detik. Adapun settingan GFR adalah 1,62 A, tms 0,22 detik. Pada kondisi beban maximum untuk feeder Kebun Coklat (995 A) settingan OCR adalah 4,97 A, tms 0,46 detik. Adapun settingan GFR adalah 4,97 A, tms 0,17 detik. Pada kondisi beban minimum 100 A ditemukan settingan OCR sebesar 0,5 A, tms 0,43 detik, settingan GFR adalah 0,5 A, tms 0,35 detik. Saat beban minimum mencapai 98 A maka besar settingan waktu koordinasi OCR dan GFR adalah 0,5 detik. Analisa ini mengemukakan bahwa relay tidak diijinkan beroperasi pada beban di atas 1100 dan dibawah 98 A pada beban minimum karena di luar dari range beban maka kinerja relay tidak memenuhi standard yang tertera pada manual book (0,5 detik).