Seiring dengan pertumbuhan eksponensial penetrasi energi terbarukan pada sistem grid,
peran energy storage pada sistem gird lebih fleksibel dan meningkat secara signifikan. Ada
dua fungsi utama penyimpanan baterai pada sistem jaringan yaitu pemindahan beban dan
menjaga kestabilan pada sistem pembebanan. Pemanfaatan baterai tidak hanya memberikan
beberapa manfaat teknis seperti keandalan dan fleksibilitas tetapi juga penghematan biaya
finansial. Penelitian ini mengimplementasikan baterai jenis lithium-ion pada PV floating
yang dapat mengurangi biaya produksi listrik pada sistem grid. Penelitian ini untuk
mengoptimalkan pemanfaatan produksi listrik dari PV maka ditambahkan pemasangan
Battery Energy Storage System (BESS) dengan metode load shifting dan load smoothing
kemudian tambahan tarif tersebut dibandingkan dengan Biaya Pokok Produksi (BPP) peakers
Jamali. Kelayakan finansial dilakukan melalui pemodelan finansial spread sheet berdasarkan
life cycle cost dan levelized cost of electric. Dampak adanya sistem PV floating dengan BESS
ke grid diuji dengan alat sistem tenaga ETAP. Studi ini menemukan bahwa penerapan BESS
di PLTS floating Cirata berpotensi menurunkan biaya produksi listrik baik berdasarkan
skenario full store maupun partial store. Tarif PLTS Floating Cirata berdasarkan Purchase
Power Agreement yaitu sebesar cUSD 5,8179/kWh jelas nilai ini tidak dapat mampu bersaing
dengan (BPP) pembangkit Baseload seperti PLTU yang memiliki BPP yang masih dibawah
tarif tersebut. Sedangkan tarif berdasarkan skenario full store maupun partial store menjadi
cUSD 10,8166/kWh dan cUSD 11,4185/kWh. Tarif ini berada dibawah merit order cost
peaker yang memiliki range cUSD (12,5116-17,7078)/kWh. Dari hasil BPP yang didapat
terjadi pengurangan atau penghematan BPP Jamali sebesar cUSD 1,6950/kWh dengan
skenario full store atau cUSD 1,0931/kWh dengan skenario partial store. Perbedaan
penghematan cost antara kedua skenario tidak signifikan. Temuan lainnya adalah penerapan
BESS dengan PV floating tidak berpengaruh signifikan terhadap stabilitas sistem grid. Hasil
penelitian ini berguna bagi pengembang energi atau off taker (PLN) untuk menentukan biaya
yang tepat dari perjanjian pembelian energi listrik dengan penambhan energy storage. Ini
juga mendukung perusahaan utilitas yang ingin memanfaatkan teknologi penyimpanan untuk
mencapai jaringan mereka yang lebih fleksibel, andal, dan tangguh. Penelitian lebih lanjut
direkomendasikan untuk mempelajari optimasi kapasitas penyimpanan baterai ke PV
floating, untuk menyelidiki lebih banyak unit analisis, untuk menilai berbagai kapasitas
baterai dan untuk dianalisa pada sistem grid yang berbeda.berbagai kapasitas baterai dan
untuk menganalisisnya pada sistem grid yang berbeda.