Harmonisa merupakan gangguan pada sistem distribusi listrik akibat distorsi arus dan tegangan sinusoidal yang disebabkan oleh penggunaan perangkat elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan harmonisa pada lima jenis pelanggan gardu distribusi 20 kV di DKI Jakarta, yaitu pelanggan pabrik smelter, pelanggan data center, pelanggan pelayanan negara, pelanggan komersial, dan pelanggan industri manufaktur otomotif. Pengukuran harmonisa dilakukan menggunakan power quality analyzer selama minimal 5 hari dengan interval perekaman data setiap 1 detik. Hasil pengukuran menunjukkan Total Demand Distortion (TDD) pelanggan smelter sebesar 12,877%, melebihi batas yang diizinkan oleh standar IEEE 519-2022 sebesar 8%. Sementara itu, TDD pada pelanggan data center, pelayanan negara, pelanggan komersial, dan industri manufaktur otomotif masing-masing sebesar 2,607%, 2,733%, 5,937%, dan 7,077%, yang semuanya masih berada di bawah batas standar IEEE 519-2022 dengan batas limit TDD sebesar 12%, 15%, 12% dan 15% secara berurutan. Untuk mengatasi masalah pada pelanggan smelter, dirancang filter harmonisa dengan spesifikasi tegangan kapasitor 25 kV, rating 27 MVAR, serta filter dengan resistansi 0,1786 Ω, induktansi 10,1074 mH, dan kapasitor 0,1268 mF. Penerapan filter ini berhasil menurunkan TDD pelanggan smelter dari 12,877% menjadi 0,2089%, sehingga memenuhi standar IEEE 519-2022.