Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan alat kontrasepsi di kalangan Pasangan Usia Subur (PUS) berdasarkan jenis Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dimiliki, serta mengembangkan aplikasi berbasis Android untuk membantu pengelompokan tersebut. Data diperoleh dari UPT Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Anak (DP2KBP3A) di Kecamatan Moyo Hulu, dengan menggunakan algoritma K-Means Clustering dan kerangka kerja CRISP DM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode clustering dapat mengelompokkan jenis kontrasepsi yang dominan digunakan di setiap desa berdasarkan jenis JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Terdapat tiga kluster utama: BPJS PBI/Jamkesmas/Jamkesda, BPJS Non PBI, dan tidak memiliki JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Kluster ini mengungkapkan bahwa jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah KB suntik, terlepas dari jenis JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) yang dimiliki. Evaluasi kluster dengan Davies-Bouldin Index (DBI) sebesar 0,815 menunjukkan bahwa kluster yang terbentuk cukup baik. Aplikasi yang dikembangkan diharapkan dapat membantu menganalisis pola penggunaan alat KB di berbagai kelompok kesertaan JKN dan lokasi desa, yang memungkinkan DP2KBP3A untuk membantu dalam proses merancang kampanye promosi yang efektif sesuai dengan hasil analisis data. Hasil penelitian ini mendukung kebijakan pemerintah dalam mempromosikan penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

This research aims to analyze the use of contraceptive devices among couples of reproductive age (Pasangan Usia Subur - PUS) based on the type of National Health Insurance (Jaminan Kesehatan Nasional - JKN) they have, as well as to develop an Android-based application to assist in this classification. Data was obtained from the UPT Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Anak (DP2KBP3A) in Moyo Hulu District, using the K-Means Clustering algorithm and the CRISP-DM framework. The study results show that the clustering method can group the dominant types of contraceptives used in each village based on the type of JKN. There are three main clusters BPJS-PBI/Jamkesmas/Jamkesda, Non-PBI BPJS, and Non-JKN. These clusters reveal that the most commonly used contraceptive method is injectable contraception, regardless of the type of JKN owned. The cluster evaluation using the Davies-Bouldin Index (DBI) score of 0.815 indicates that the formed clusters are quite good. The developed application is expected to help analyze the patterns of contraceptive use across various JKN membership groups and village locations, enabling DP2KBP3A to assist in designing effective promotional campaigns according to the data analysis results. This study supports the government’s policy in promoting the use of Long-Term Contraceptive Methods.