Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan salah satu pulau di Sulawesi Selatan yang
belum mendapatkan penyaluran listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara). Beberapa
daerah di Kepulauan Selayar tidak dapat dijangkau oleh PLN karena kondisi medan yang
tidak memungkinkan untuk dibangun jalur distribusi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui potensi sumber energi terbarukan yang memungkinkan untuk dimanfaatkan
sebagai energi listrik dan mengurangi kekurangan energi listrik di Kepulauan Selayar.
Metode yang digunakan adalah dengan menganalisis energi mana yang murah dan
berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar. Dengan membandingkan 3 energi yaitu
Solar, Angin, dan Biomassa (briket), didapatkan nilai LCOE terendah untuk biomassa dan
Solar-biomassa hybrid, yaitu Rp1.496/kWh dan Rp1.468/kWh. Diantara kedua teknologi
tersebut, biomassa merupakan teknologi yang dapat diperhitungkan baik dari segi potensi
maupun harganya. Kepulauan Selayar dapat menghasilkan kelapa sekitar 21.170 ton/tahun.
Selain itu, untuk mendukung program pemerintah yang disebut REBED, briket tidak hanya
dapat digunakan sebagai sumber energi listrik tetapi bagaimana briket dapat berdampak pada
perekonomian masyarakat sekitar. Dengan membentuk unit usaha briket, warga memiliki
pilihan pekerjaan dan kemampuan lainnya.