Interkoneksi sistem 150 kV Sumatera–Bangka memiliki konfigurasi hybrid lines
menggunakan media transmisi yang beragam/non-homogenous berupa overhead lines
ACSR 2 x 240 mm² (78 tower (25,773 km), under ground cables XLPE 400 sqmm (3,937
km) dan undersea cables XLPE 400 sqmm (36,054 km) dengan total jarak 65,76 km. Pada
interkoneksi tersebut diimplementasikan skema proteksi adaptive auto reclose cancelling
berbasis traveling wave system (TWFL), yang dikordinasikan dengan relay 87L (line
current differential relay). Oleh karena itu, diperlukan analisis performa kecepatan waktu
kerja relay proteksi & nilai parameter setting TWLPT (traveling wave line propagation
time) & TWCPT (cable delay compensation) yang optimal sehingga skema adaptive auto
reclose canceling dan Fault locator dapat bekerja dengan tingkat akurasi tinggi. Metode
single ended & double ended dari rekaman gangguan digunakan sebagai pengolahan data
analog & digital chart (waveform) dan bewley lattice diagram melalui SynchroWAVe event
Software. Hasil analisis dan perhitungan didapatkan bahwa nilai ∑TWLPT dari hybrid lines
Sumatera–Bangka adalah 344,5 μs di mana TWLPT section#1 53 μs (propagation delay
0,98), TWLPT section#2 259 μs (propagation delay 0,53), dan TWLPT section#3 32,5 μs
(propagation delay 0,94), dengan nilai TWCPT = 3,047 μs mempunyai akurasi kesalahan
jarak gangguan 0,19 % (± 4 meter) s/d 0,29 % (± 58 meter). Dengan setting existing
∑TWLPT = 472,5 μs & TWCPT = 0 μs mempunyai akurasi kesalahan jarak gangguan 15,01
% (± 3,08 km) atau ± 10 span tower. Kecepatan operating time dari pickup sampai dengan
inisiasi trip relay TWFL (traveling wave) adalah 1,3 ms (0,065 cycle) dibandingkan dengan
relay 87L adalah 66,67 ms (3,3 cycles) sehingga relay traveling wave lebih cepat 51,28 kali.