Energi terbarukan memiliki karakteristik sistem yang tidak stabil dan tidak dapat
dikendalikan sehingga sering disebut sebagai energi terbarukan bervariasi. Energi dari
angin tidak stabil dan tidak terkendali karena kecepatan angin bergantung pada kondisi
alam dan cuaca sehingga tidak dapat digunakan sebagai pembangkit listrik yang berdiri
sendiri. Selain itu, menggunakan angin sebagai sumber energi memiliki tantangan lain,
migrasi burung di sekitar pembangkit listrik dapat menghentikan operasi pembangkit
listrik. Turbin angin memerlukan pembangkit pendamping sebagai cadangan ketika
kecepatan angin tidak sesuai dengan spesifikasi turbin angin. Menggunakan battery
energy storage system (BESS) dapat menjadi solusi untuk masalah fluktuasi turbin angin.
Monte Carlo digunakan untuk menentukan probabilitas produksi listrik dari turbin angin
berdasarkan probabilitas beban listrik. Pada penelitian ini, ukuran turbin angin yang
digunakan sebesar 72 MW dengan beban listrik yang digunakan rata-rata sebesar 16.1
MW dan beban puncak sebesar 25.8 MW. Hasil simulasi data dengan 1,024 iterasi dan
20 variasi simulasi, dimana dengan persentase error 5% atau 1.64 MW, muncul nilai
prediktif bahwa jumlah energi listrik yang dibutuhkan untuk back up dari turbin angin
dengan beban listrik 16.1 MW ialah sebesar 22.5 MW, sedangkan kebutuhan back up
dari turbin angin dengan beban listrik 25.8 MW ialah sebesar 27.5 MW.