Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki proses penyiraman tahap penyemaian pada pertanian vertikal yang masih bersifat konvensional. Proses penyiraman benih semaian diubah menjadi terotomatisasi dengan menggunakan alat penyiraman yang berbasis mikrokontroler Arduino Mega 2560. Proses
penyiraman didasari atas kondisi suhu, kelembaban udara, dan kelembaban tanah yang diperoleh dari hasil pembacaan sensor DS18B20 untuk nilai suhu, sensor DHT11 untuk nilai kelembaban udara, dan sensor YL-69 untuk nilai kelembaban tanah. Pada alat penyiraman ini diterapkan algoritma Perceptron untuk menentukan status dari pompa air apakah harus diaktifkan atau dinonaktifkan berdasarkan dari nilai suhu, kelembaban udara, dan kelembaban tanah. Informasi dari suhu, kelembaban udara, dan kelembaban tanah dapat
dipantau oleh pemilik tanaman melalui aplikasi berbasis web. Berdasarkan hasil pengujian, dengan menerapkan algoritma Perceptron pada alat penyiraman otomatis ini didapatkan nilai akurasi sebesar 87.5% dengan nilai presentase
kesalahan sebesar 12.5%.

This research conducted to improving the watering process in seeding step on vertical agricultural which is still way conventional. The process of seed watering changed into automated by the watering machine based microcontroller Arduino Mega 2560. The watering process based on temperature condition, humidity and soil moisture which is obtained by the outcome of sensor reading DS18B20 for temperature value, DHT11 sensor for humidity value, and YL-69 sensor for soil
moisture value. In this watering tool, the Perceptron algorithm is applied to determine the water pump status whether it should be activated or deactivated based on the values of temperature, humidity and soil moisture. The information of temperature, humidity and soil moisture can be monitored by the plant owner through web-based application. Based on the test result, by applying Perceptron Algorithm in this automatic watering tool, was obtained an accuracy value 87,5% with an error percentage value 12,5%.