Lock-in syndrome (LIS) is a disease that make the patient experienced total paralyzation so they can’t communicate with people around them. But their cognitive abilities is still normal, so that one way to communitcate is using their
brain where human brain always produce electric potencial that can be recorded with EEG and then it will produce signals that can be researched. Before a product research to help LIS patient can be done, there is a need to understand
of the characteristics and behavior of the signal from human brain. Exploratory Data Analysis (EDA) is a process from data science that is used as a initial step in a feature engineering and modeling. EDA process make researchers possible to further their understanding about how characteristics from the data that will be used on the next research. The result to be expected from this research is to
understand about the characteristics from brain signal so that it can be decided if production research to help LIS patient can be done or not

Lock-in syndrome (LIS) adalah sebuah penyakit yang menyebabkan penderita mengalami kelumpuhan total sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan orangorang yang ada di lingkungan sekitar. Tetapi kemampuan kognitif penderita
masih dapat berfungsi, sehingga salah satu jalan untuk berkomunikasi ialah langsung melalui otak dimana otak manusia selalu mengeluarkan potensi elektrik yang dapat dicatat oleh EEG sehingga menghasilkan sinyal yang dapat diteliti. Sebelum dapat dilakukan penelitian pembuatan produk untuk membantu penderita LIS, perlu adanya pemahaman karakteristik dan perilaku sinyal yang dihasilkan otak. Exploratory Data Analysis (EDA) adalah proses dari data science yang digunakan sebagai salah satu langkah awal dalam feature engineering dan modeling. Proses EDA memungkinkan peneliti untuk memahami lebih lanjut bagaimana karakteristik dari data yang digunakan untuk proses selanjutnya.
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah mendapatkan pemahaman tentang bagaimana karakteristik dari sinyal yang dihasilkan otak sehingga dapat ditentukan apakah penelitian pembuatan produk untuk membantu penderita LIS dapat dilanjutkan atau tidak.