Fly ash dan bottom ash merupakan limbah hasil pembakaran batu bara yang dapat dimanfaatkan dalam bidang konstruksi. Pemanfaatan bottom ash masih sangat jarang, sehingga pada penelitian ini bottom ash, fly ash dan limbah SEC dimanfaatkan untuk menggantikan sebagian agregat halus dalam pembuatan paving block. Untuk menghasilkan paving block dengan kuat tekan yang optimal, perlu dicari kepadatan tertinggi dari kombinasi agregat halus seperti fly ash, bottom ash dan limbah SEC yang digunakan. Selain kuat tekan, penyerapan air dan ketahanan aus juga menjadi kualifikasi dalam penentuan mutu paving. Metode penelitian melibatkan pembuatan sampel paving block dengan variasi penambahan material limbah industri elektronika sebesar 0%, 5%, 10%, 15%, 20 dan 25% dari total berat campuran. Pengujian dilakukan sesuai dengan standar SNI 03-0691-1996 untuk menentukan kuat tekan dan daya serap air, pemanfaatan material battom ash, fly ash dan limbah SEC dalam batas optimal dapat meningkatkan mutu paving block sekaligus mendukung upaya pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

Fly ash and bottom ash are waste products from burning coal that can be used in the construction sector. The use of bottom ash is still very rare, so in this study bottom ash, fly ash and SEC waste were used to replace some of the fine aggregate in making paving blocks. To produce paving blocks with optimal compressive strength, it is necessary to look for the highest density of the combination of fine aggregates such as fly ash, bottom ash and SEC waste used. Apart from compressive strength, water absorption and wear resistance are also qualifications in determining paving quality. The research method involves making paving block samples with variations in the addition of electronics industry waste material of 0%, 5%, 10%, 15%, 20 and 25% of the total weight of the mixture. Tests are carried out in accordance with SNI 03-0691-1996 standards to vii determine compressive strength and water absorption capacity, utilization of battom ash, fly ash and SEC waste materials within optimal limits can improve the quality of paving blocks while supporting sustainable waste management efforts