LEADERSHIP SYSTEM PERUSAHAAN PRECAST DI INDONESIA BERBASIS RISIKO DENGAN PENDEKATAN ISO 56002 SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAT DAYA SAING

Dellaganna, Jesica Thesalonika and Hidayawanti, Ranti (2025) LEADERSHIP SYSTEM PERUSAHAAN PRECAST DI INDONESIA BERBASIS RISIKO DENGAN PENDEKATAN ISO 56002 SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAT DAYA SAING. Diploma thesis, ITPLN.

[thumbnail of SKRIPSI_202121006_JESICA THESALONIKA DELLAGANNA'.pdf] Text
SKRIPSI_202121006_JESICA THESALONIKA DELLAGANNA'.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Pertumbuhan infrastruktur yang pesat di Indonesia telah mendorong peningkatan permintaan terhadap beton precast, termasuk produk Spun Pile. Di tengah meningkatnya permintaan, industri beton precast di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan daya saing, terutama pada aspek leadership system dan inovasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor risiko dari sisi leadership yang menghambat daya saing industri beton precast, dengan mengacu pada proses inovasi ISO 56002. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, kuesioner, wawancara, dan observasi. Analisis data menggunakan metode mix method dan ISO 56002 digunakan sebagai panduan dalam proses inovasi di perusahaan. Hasil yang diharapkan adalah pemetaan risiko terkait leadership yang dapat menjadi dasar strategi peningkatan daya saing industri precast. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan 12 (dua belas) indikator yang paling berpengaruh dalam leadership system beton pracetak, yaitu : (1) Pemimpin pasif atau kurang berkomitmen sehingga kinerja dan semangat staf menurun, (2) Jika peran branding dan arah strategi tidak selaras, akan membuat citra perusahaan buruk, (3) Tidak terbentuknya kepemimpinan yang efektif,kurangnya kesempatan pengembangan, dan manajemen kinerja yang tidak jelas dapat menurunkan keterlibatan karyawan, (4) Tidak adanya strategi inovasi yang jelas dan terstruktur sehingga menyebabkan eksekusinya kurang memuaskan yang juga berakibat pada terhambatnya peningkatan efisiensi kualitas dan kualitas dalam produksi spun pile, (5) Kebijakan tidak diperbaharui, yang dapat menyebabkan adanya stag dalam proses inovasi, (6) ix Ketidakcocokan tujuan antar departemen, (7) Keterlambatan implementasi inovasi yang dapat mengurangi daya saing pabrik spun pile, (8) Pimpinan tidak mendorong karyawan untuk memberikan saran dapat menurunkan kualitas kerja, menghambat inovasi, dan berdampak negatif pada daya saing perusahaan, (9) Kurangnya keterlibatan karyawan dalam pemecahan masalah dapat menyebabkan kesalahan keputusan, penurunan produktivitas, dan menurunnya kinerja proyek serta daya saing perusahaan, (10) Komunikasi yang tidak efektif dengan stakeholder dapat menimbulkan konflik, keterlambatan proyek, dan mengurangi kepuasan stakeholder serta daya saing perusahaan, (11) Tidak adanya data yang cukup untuk menganalisis masalah sehingga keputusan diambil berdasarkan asumsi yang keliru, dan yang terakhir (12) Tidak adanya data yang cukup untuk menganalisis masalah sehingga keputusan diambil berdasarkan asumsi yang keliru

The rapid growth of infrastructure in Indonesia has driven an increasing demand for precast concrete, including Spun Pile products. Amidst this rising demand, the precast concrete industry in Indonesia continues to face challenges in enhancing competitiveness, particularly in terms of leadership systems and innovation. This research aims to identify leadership-related risk factors that hinder the competitiveness of the precast concrete industry, with reference to the innovation process outlined in ISO 56002. Data were collected through literature review, questionnaires, interviews, and observations. A mixed-method approach was applied in data analysis, while ISO 56002 served as a guideline for the innovation process within companies. The expected outcome is a risk mapping of leadership factors that can serve as the basis for strategies to strengthen the competitiveness of the precast industry. The findings highlight twelve (12) key indicators that most significantly influence the leadership system in precast concrete, namely: (1) passive or uncommitted leadership, leading to decreased staff performance and morale; (2) misalignment between branding roles and strategic direction, resulting in a poor corporate image; (3) ineffective leadership formation, lack of development opportunities, and xi unclear performance management, which lower employee engagement; (4) absence of a clear and structured innovation strategy, leading to unsatisfactory execution and hindering improvements in efficiency and quality in spun pile production; (5) outdated policies, causing stagnation in the innovation process; (6) misalignment of goals across departments; (7) delays in innovation implementation, reducing the competitiveness of spun pile plants; (8) lack of encouragement from leaders for employees to provide input, which lowers work quality, inhibits innovation, and negatively impacts competitiveness; (9) insufficient employee involvement in problem-solving, leading to poor decision- making, decreased productivity, and reduced project performance and competitiveness; (10) ineffective communication with stakeholders, which can create conflicts, project delays, and reduced stakeholder satisfaction and competitiveness; (11) insufficient data to analyze problems, resulting in decisions based on incorrect assumptions; and (12) the lack of adequate data for analysis, which again causes decision-making based on false assumptions.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Sistem Kepemimpinan, Spun Pile, ISO 56002, Risiko, Daya Saing Leadership System, Spun Pile, ISO 56002, Risk, Competitiveness.
Subjects: Bidang Keilmuan > Teknik Sipil
Skripsi
Divisions: Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan > S1 Teknik SIpil
Depositing User: Sudarman
Date Deposited: 06 Oct 2025 07:07
Last Modified: 06 Oct 2025 07:07
URI: https://repository.itpln.ac.id/id/eprint/1823

Actions (login required)

View Item
View Item