Industri precast, khususnya dalam produksi spun pile, menghadapi berbagai tantangan terkait efisiensi, kualitas, dan risiko yang berdampak pada daya saing di pasar domestik dan internasional. ISO 56002 sebagai standar sistem manajemen inovasi untuk mendorong inovasi berkelanjutan yang terintegrasi dengan manajemen risiko.Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan inovasi dalam organisasi pekerjaan spun pile berbasis risiko pada perusahaan precast di Indonesia dengan pendekatan ISO 56002 sebagai upaya meningkatkan daya saing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada salah satu perusahaan precast terkemuka di Indonesia. Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat 7 (tujuh) indikator utama yang paling berpengaruh dalam organisasi beton pracetak yakni : (1) Keterlambatan dalam mengenali tren eksternal dapat menyebabkan organisasi kehilangan peluang atau terkena dampak negatif dari perubahan yang tidak diantisipasi. (2) Peningkatan kapasitas produksi tanpa kontrol mutu yang ketat dapat menyebabkan spun pile mengalami patah, miring, atau pecah. (3) Adopsi penerapan standar dan teknologi baru membawa risiko kegagalan implementasi, yang dapat mengganggu proses produksi. (4) Organisasi yang tidak mampu mendeteksi dan mengelolah risiko inovasi dengan baik akan berdampak negatif pada reputasi organisasi. (5) Kurangnya koordinasi antara tim kolaborasi,untuk pengendalian kualitas yang ketat pada setiap tahap produksi spun pile dapat mengakibatkan tidak memenuhi standar yang ditetapkan. (6) Apakah perusahaan mempunyai perangkat proteksi terhadap penetrasi pasar, seperti kepemilikan sertifikasi TKDN (tingkat komponen dalam negeri) maupun hak kekayaan intelektual vii (paten),maupun pemenuhan SNI 9156:2023 spesifikasi tiang pancang penampang bulat berongga prategang. (7) Tingkat Kompetensi SDM.

The precast industry, particularly in the production of spun piles, faces various challenges related to efficiency, quality, and risks that impact competitiveness in the domestic and international markets. ISO 56002 serves as a standard for innovation management systems to promote sustainable innovation integrated with risk management. The aim of this research is to develop innovations in the spun pile work organization based on risk in precast companies in Indonesia with the ISO 56002 approach as an effort to enhance competitiveness. This research employs a qualitative method with a case study approach on one of the leading precast companies in Indonesia. Based on the identification results, there are 7 (seven) key indicators that are most influential in the precast concrete organization: (1) Delays in recognizing external trends can cause the organization to miss opportunities or be negatively affected by unanticipated changes. (2) Increased production capacity without strict quality control, spun piles can experience breakage, tilting, or cracking. (3) The adoption of new standards and technologies brings risks of implementation failures, which can disrupt the production process. (4) Organizations that cannot detect and manage innovation risks effectively will have a negative impact on their reputation. (5) Lack of coordination among collaboration teams for strict quality control at every stage of spun pile production can result in not meeting the established standards. (6) Does the company have protective measures against market penetration, such as ownership of TKDN (domestic component level) certification, intellectual property rights (patents), or compliance with SNI 9156:2023 specifications for hollow round prestressed piles? (7) The level of human resource competency.