Indonesia merupakan salah satu negara dengan perkebunan kelapa sawit terbanyak di Asia Tenggara, pada tahun 2023 produksi perkebunan kelapa sawit mencapai hingga 46.986.100 ton pertahunnya, dibandingkan dengan perkebunan tanaman lainnya, jumlah perkebunan kelapa sawit jauh lebih banyak. Terutama untuk daerah Sumatera Selatan yang mempunyai produksi perkebunan mencapai dengan 4.119.200 ton pertahunnya. Banyaknya produksi tanaman perkebunan kelapa sawit akan menimbulkan masalah baru terhadap limbahnya, banyak inovasi yang telah diciptakan dari limbah kelapa sawit seperti limbah cairnya menjadi pupuk cair, limbah kernel (cangkang) menjadi arang aktif, limbah tandan. Limbah abu kelapa sawit sendiri mengandung 68,82% silika. Kandungan silika yang tinggi, pengadaan bahan baku yang melimpah dan mudah serta murah dapat dijadikan bahan tambah semen. Selain dari industri perkebunan kelapa sawit, pada industri sandblasting juga menghasilkan limbah berupa agregat halus yang mengandung silika 89,3% dengan karakteristik limbah seperti pasir, sehingga pada penelitian dimanfaatkan sebagai bahan subtitusi pasir. Penelitian ini akan menggunakan limbah abu kelapa sawit yang digunakan dengan variasi 0%, 5%, 10%, dan 15% dari berat semen dan 20% limbah sandblasting dari berat pasir. Diperoleh kuat tekan paving block untuk paving block normal, variasi 1 (20% limbah sandblasting, 0% abu kelapa sawit), variasi 2 (20% limbah sandblasting, 5% abu kelapa sawit), variasi 3 (20% limbah sandblasting, 10% abu kelapa sawit), dan variasi 4 (20% limbah sandblasting, 15% abu kelapa sawit) secara berturut-turut adalah sebagai berikut 40,050 MPa, 46,667 MPa, 44,417 MPa, 41,267 MPa, dan 33,500 MPa dan penyerapan secara berturut – turut yakni 1,366%, 1,093%, 1,416%, 1,399%, dan 1,618%.

Indonesia is one of the countries with the largest palm oil plantations in Southeast Asia. In 2023, palm oil plantation production reached 46,986,100 tons per year. Compared to other plantation crops, the number of palm oil plantations is significantly higher. This is especially true in South Sumatra, which recorded a plantation production of 4,119,200 tons per year. The large volume of palm oil production results in a new problem related to its waste. However, many innovations have been developed to utilize palm oil waste, such as converting liquid waste into liquid fertilizer, kernel (shell) waste into activated charcoal, and empty fruit bunch waste into other useful materials. Palm oil ash waste itself contains 68.82% silica. Due to its high silica content, abundant and easily accessible raw materials, and low cost, it can be used as a cement additive, In addition to palm oil plantation industries, the sandblasting industry also produces waste in the form of fine aggregates containing 89.3% silica, with characteristics similar to sand. In this study, the waste is used as a substitute for sand. The research uses palm oil ash waste at proportions of 0%, 5%, 10%, and 15% of the cement weight, and 20% sandblasting waste based on the sand weight. The compressive strength of paving blocks for the normal mix, variation 1 (20% sandblasting waste, 0% palm oil ash), variation 2 (20% sandblasting waste, 5% palm oil ash), variation 3 (20% sandblasting waste, 10% palm oil ash), and variation 4 (20% sandblasting waste, 15% palm oil ash) are respectively: 40.050 MPa, 46.667 MPa, 44.417 MPa, 41.267 MPa, and 33.500 MPa. The water absorption rates for each are respectively: 1.366%, 1.093%, 1.416%, 1.399%, and 1.618%.