Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer masyarakat yang dituntut harus selalu menyala atau andal. Oleh sebab itu perlu adanya upaya menjaga agar pasokan listrik tetap terjaga dengan cara melakukan pemeliharaan rutin ataupun perbaikan yang menunjang peralatan listrik agar selalu andal dalam menyalurkan listriknya. Salah satu sarana untuk penyaluran tenaga listrik adalah melalui gardu induk yang dilengkapi oleh peralatan utama yang mempunyai fungsi-fungsi yang kritikal. Salah satunya DS yaitu disconnecting switch. Agar DS dapat bekerja dengan baik maka perlu dilakukan pemantauan rutin dengan inspeksi berupa pemantauan hot spot menggunakan alat thermovisi dimana dapat melihat kelebihan suhu panas pada sambungan klem yang berada di peralatan DS. Hot spot itu sendiri dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, cuaca, maupun beban yang ditopang suatu peralatan. Kondisi Bay Penghantar Lengkong Baru 2 yang terkadang mengalami kenaikan beban karena adanya manuver pindah beban saat pemeliharaan rutin 2 tahunan dan konfigurasi jaringan untuk keperluan keandalan sistem yang menyebabkan terjadinya hot spot berulang sehingga perlu segera dilakukan perbaikan atau penggantian agar meminimalisir padam meluas ataupun untuk menjaga keandalan pasokan sistem. Bay Penghantar Lengkong Baru 2 GI Serpong ini terdapat pada Subsistem Balaraja 3,4 – Lengkong 1,2 dan Subsistem Gandul 2,4 sehingga apabila terjadi hot spot dapat berpotensi mengalami kegagalan sistem dalam 1 sirkuit ataupun terjadi gangguan atau reclose saat cuaca buruk akan riskan terjadi maal kerja yang menyebabkan padamnya 2(dua) GI yaitu GI Serpong dan GIS Bintaro Baru. Oleh sebab itu dilakukan analisa pada Bay yang sering mengalami hot spot untuk dapat diminimalisir maal kerjanya yaitu dengan menambahkan jumper konduktor pada klem yang mengalami rantas sehingga tidak menyebabkan konduktor sewaktuwaktu putus. Hal ini juga dapat meminimalisir terjadinya hot spot secara berulang dikarenakan peralatan yang sudah aus atau sudah di uprating. Dengan hasil thermovisi sebelum perbaikan hot spot yakni 70oC dan setelah dilakukan perbaikan sebesar 40oC.

Electricity is currently a primary need for society which is required to always be on or reliable. Therefore, it is necessary to make efforts to ensure that the electricity supply is maintained by carrying out routine maintenance or repairs to support electrical equipment so that it is always reliable in distributing electricity. One of the means for distributing electric power is through a substation which is equipped with main equipment that has critical functions. One of them is DS, namely disconnecting switch. So that the DS can work well, it is necessary to carry out routine monitoring with inspections in the form of hot spot monitoring using a thermovision tool which can see the excess heat temperature at the clamp connections on the DS equipment. The hot spot itself can be influenced by environmental conditions, weather, or the load supported by a piece of equipment. The condition of the Lengkong Baru 2 Delivery Bay which sometimes experiences an increase in load due to load shifting maneuvers during routine 2-year maintenance and network configuration for system reliability purposes which causes recurring hot spots so that repairs or replacements need to be carried out immediately to minimize widespread blackouts or to maintain the reliability of system supply. The Lengkong Baru 2 GI Serpong Delivery Bay is located in the Balaraja 3.4 – Lengkong 1.2 Subsystem and the Gandul 2.4 Subsystem so that if a hot spot occurs there could be the potential for system failure in 1 circuit or disruption or reclosure during bad weather, there is a risk of problems occurring. work that caused the shutdown of 2 (two) GIs, namely GI Serpong and GIS Bintaro Baru. Therefore, an analysis was carried out on Bays which often experience hot spots to minimize work costs, namely by adding conductor jumpers to the clamps that experience breaking so that they do not cause the conductor to break at any time. This can also minimize the occurrence of hot spots repeatedly due to equipment that is worn out or has been uprated. The thermovision results before hot spot repair were 70oC and after repairs were 40oC.