Pertumbuhan infrastruktur yang pesat di Indonesia telah mendorong peningkatan permintaan terhadap beton precast, termasuk produk Spun Pile. Di tengah meningkatnya permintaan, industri beton precast di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan daya saing, terutama pada aspek pemanfaatan sistem informasi dan inovasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor risiko dari sisi sistem informasi yang menghambat daya saing industri beton precast, dengan mengacu pada proses inovasi ISO 56002. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, kuesioner, wawancara, dan observasi. Analisis data menggunakan metode kualitatif analisis, Delphi, dan pengolahan data kuantitatif menggunakan SPSS. ISO 56002 digunakan sebagai panduan dalam proses inovasi di perusahaan. Pada penelitian ini diperoleh faktor-faktor risiko tertinggi yaitu X1.4 Kegagalan sistem computer dapat menyebabkan downtime dengan nilai risiko 0,253, X1.5 Adanya ancaman siber dengan nilai risiko 0,218, X1.7 Perangkat tanpa update keamanan dengan nilai risiko 0,214, X1.14 Sensor instrumentasi tidak dikalibrasi dengan baik dengan nilai risiko 0,232, X2.1 Data yang tidak akurat dengan nilai risiko 0,247, X2.2 Integrasi ERP yang tidak optimal dengan nilai risiko 0,216, X2.9 Kesalahan dalam pemrograman PLC dengan nilai risiko 0,250, X3.2 Perbedaan jobdesc yang ditetapkan dalam praktik kerja aktual dengan nilai risiko 0,204.

The rapid infrastructure growth in Indonesia has driven an increase in demand for precast concrete, including Spun Pile products. During increasing demand, the precast concrete industry in Indonesia still faces challenges in improving competitiveness, especially in the aspects of information system utilization and innovation. This study aims to identify risk factors in terms of information systems that hinder the competitiveness of the precast concrete industry, concerning the ISO 56002 innovation process. Data collection was conducted through literature studies, questionnaires, interviews, and observations. Data analysis used qualitative methods of analysis, Delphi, and quantitative data processing using SPSS. ISO 56002 is used as a guide in the innovation process in the company. The expected result is risk mapping related to information systems that can be the basis for strategies to improve the competitiveness of the precast industry. In this study, the highest risk factors obtained were X1.4 Computer system failure can cause downtime with a risk value of 0.253, X1.5 Cyber threats with a risk value of 0.218, X1.7 Devices without security updates with a risk value of 0.214, X1.14 Instrumentation sensors not properly calibrated with a risk value of 0.232, X2.1 Inaccurate data with a risk value of 0.247, X2.2 Suboptimal ERP integration with a risk value of 0.216, X2.9 Errors in PLC programming with a risk value of 0.250, X3.2 Discrepancies between job descriptions and actual work practices with a risk value of 0.204.