Penelitian ini membandingkan kinerja model ARIMA dan Thomas Fiering dalam memprediksi debit inflow Waduk Saguling, dengan menggunakan data debit bulanan periode 2018–2024. Model ARIMA, yang unggul dalam prediksi jangka pendek dan mampu menangani pola musiman, diimplementasikan menggunakan perangkat lunak Minitab 22.2, sedangkan model Thomas Fiering, yang sederhana dan cocok untuk prediksi jangka panjang berbasis data historis, dihitung menggunakan Microsoft Excel. Evaluasi ketepatan dilakukan dengan parameter MAD, MSD, MAPE, MPE, dan Kesalahan Relatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa model ARIMA (0,2,1) memberikan kinerja prediksi terbaik dibandingkan model ARIMA lainnya dan Thomas Fiering, sehingga dapat dijadikan acuan dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air Waduk Saguling.

This study compares the performance of the ARIMA and Thomas Fiering models in predicting the inflow discharge of the Saguling Reservoir, using monthly discharge data from 2018–2024. The ARIMA model, known for its short-term forecasting accuracy and ability to handle seasonal patterns, was implemented using Minitab 22.2, while the Thomas Fiering model, a simpler approach suitable for long-term predictions based on historical data, was calculated using Microsoft Excel. Forecast accuracy was evaluated using MAD, MSD, MAPE, MPE, and Relative Error metrics. The results indicate that the ARIMA (0,2,1) model achieved the best forecasting performance compared to other ARIMA variants and the Thomas Fiering model making it a valuable reference for water resource planning and management at the Saguling Reservoir.