PLN membangun jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV XYZ – PT GHI, yang dijadwalkan selesai pada akhir 2025. Namun, proyek ini mengalami keterlambatan dengan deviasi progres sebesar -2,29%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas yang mengalami keterlambatan, mengevaluasi ketersediaan dan kebutuhan sumber daya, serta mencari alternatif percepatan proyek menggunakan metode Crashing. Metode ini memungkinkan percepatan proyek dengan biaya optimal melalui penambahan tenaga kerja, peralatan, atau jam kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa percepatan dapat dilakukan dengan menambah jumlah pekerja serta mengoptimalkan metode pelaksanaan pekerjaan. Dua skema percepatan diusulkan: (1) Skema penyelesaian pada 27 Desember 2025 dengan biaya sebesar Rp835.650.000,00 dan (2) Skema percepatan lebih lanjut hingga 1 Oktober 2025 dengan biaya sebesar Rp1.027.650.000,00. Implementasi skema percepatan ini memungkinkan proyek selesai tepat waktu, sehingga dapat menghindari biaya tambahan akibat keterlambatan serta meningkatkan keandalan sistem kelistrikan.

PLN is constructing the 150 kV overhead transmission line and cable XYZ – PT GHI, scheduled for completion by the end of 2025. However, the project has experienced delays with a progress deviation of -2.29%. This study aims to analyze delayed activities, evaluate resource availability and requirements, and explore alternative project acceleration strategies using the crashing method. This method allows project acceleration at optimal costs through additional labor, equipment, or extended working hours. The study results indicate that acceleration can be achieved by increasing the number of workers and optimizing work execution methods. Two acceleration schemes are proposed: (1) Completion by December 27, 2025, with an additional cost of IDR 835,650,000.00, and (2) Further acceleration until October 1, 2025, with an additional cost of IDR 1,027,650,000.00. Implementing these acceleration schemes ensures timely project completion, preventing additional costs due to delays and enhancing the reliability of the electricity transmission system.