Sistem monitoring tangki bahan bakar berbasis Internet of Things (IoT) dirancang untuk memantau level bahan bakar secara real-time menggunakan ESP8266 dan sensor ultrasonik HC-SR04. Alat ini mengukur ketinggian bahan bakar dalam tangki dan mengonversinya menjadi volume dalam satuan liter serta persen kapasitas tangki. Data hasil pengukuran ditampilkan di LCD I2C dan dikirim ke platform Blynk, sehingga pengguna dapat memantau kondisi bahan bakar dari jarak jauh melalui aplikasi. Dalam perancangannya, ESP8266 berfungsi sebagai pusat kendali untuk menerima data dari sensor, memprosesnya, dan mengirimkannya ke Blynk Cloud. Pengujian menunjukkan bahwa alat ini memiliki akurasi yang cukup baik, dengan rata-rata kesalahan pengukuran adalah 3,12% dan 0,66% yaitu di bawah 5% menurut standar IEC no. 13B-23. Hal ini memastikan bahwa alat dapat diandalkan dalam mendukung pengelolaan bahan bakar yang lebih efisien. Sistem yang dirancang dapat membantu AirNav Indonesia, khususnya di cabang Sentani, untuk memantau ketersediaan bahan bakar tanpa harus melakukan pengecekan langsung di lapangan, sehingga meningkatkan efektivitas operasional dan manajemen energi.

The fuel tank monitoring system based on Internet of Things (IoT) is designed to monitor fuel levels in real-time using ESP8266 and HC-SR04 ultrasonic sensor. This device measures the fuel height in the tank and converts it into volume in liters and percentage of tank capacity. Measurement data is displayed on an I2C LCD and sent to the Blynk platform, allowing users to monitor fuel conditions remotely via the application. In its design, ESP8266 functions as the main controller to receive data from the sensor, process it, and send it to Blynk Cloud. Testing shows that the device achieves good accuracy, with an average measurement error are 3,12% and 0,66% which is below 5% according to IEC standart No. 13B-23. This ensures the system’s reliability in supporting more efficient fuel management. The designed system assists AirNav Indonesia, especially at the Sentani branch, in monitoring fuel availability without the need for direct on-site inspection, thereby improving operational efficiency and energy management.