Pada suatu sistem pembangkit thermal untuk mengevaluasi performa dari sebuah pembangkit dapat dilihat dari nilai efisiensi thermal. Efisiensi thermal adalah persentase dari energi panas yang masuk ke dalam sistem yang benar-benar diubah menjadi energi listrik. Salah satu cara meningkatkan
efisiensi thermal pembangkit adalah dengan menurunkan temperatur air pendingin pada inlet water intake. Dari hasil penelitian didapatkan grafik hubungan kenaikan temperatur inlet water intake dari 30℃ - 33℃ terhadap Laju
perpindahan kalor kondensor, pressure kondensor, dan efisiensi thermal pembangkit. Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh bahwa kenaikan
temperatur inlet water intake PLTU Timor 1 (2x50 MW) dari 30℃-33C, menyebabkan penurunan laju perpindahan kalor pada kondensor dari 81.875kJ/s – 81.873kJ/s, menyebabkan kenaikan pressure kondensor dari 0,0744 bar –
0,0872 bar serta menyebabkan penurunan efisiensi thermal dari 43,62% – 43,23%. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi temperatur inlet water intake maka semakin rendah efisiensi thermal pembangkit. Penurunan efisiensi thermal dari 43,62% – 43,23% akan menyebabkan kenaikan Levelized
Generating Cost Value (LGCV) dari Rp 1.284/kWh – 1.302/kWh. Jika LGCV dikalikan dengan kWh produksi tahunan maka setiap kenaikan 1℃ temperatur inlet water intake, akan menaikkan biaya produksi sebesar 5 Milyar Rupiah per tahun.

In a thermal power plant, evaluating the performance of plant can be seen from the thermal efficiency value. Thermal efficiency is the percentage of heat energy entering the
system that is actually converted into electrical energy. One way to increase the thermal efficiency of the plant is to reduce the temperature of the cooling water at the water
intake inlet. From the research results, a graph shows the relationship between the increase in inlet water intake temperature from 30℃ - 33℃ to the condenser heat
transfer rate, condenser pressure, and thermal efficiency of power plant. From the results of the calculations carried out, it was found that an increase in the inlet water intake
temperature of PLTU Timor 1 (2x50 MW) from 30℃-33C, caused a decrease in the heat transfer rate in the condenser from 81,875 kJ/s – 81,873kJ/s, causing an increase in
condenser pressure from 0, 0744 bar – 0.0872 bar and causes a decrease in thermal efficiency from 43.62% – 43.23%. So it can be said that the higher inlet water intake temperature, the lower the thermal efficiency of powerplant. Lowering thermal efficiency from 43.62% – 43.23% will cause an increase in Levelized Generating Cost Value (LGCV) from IDR 1,284/kWh – 1,302/kWh. If LGCV multiplied by the annual kWh
production, every 1℃ increase in water intake inlet temperature will increase production costs by 5 billion rupiah per year.