Gardu Induk 150 kV Pangkalan Bun merupakan gardu induk yang menghubungkan provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Terdapat 8 feeder eksisting di gardu ini yang terdiri dari 4 bay OHL, 2 bay trafo 60 MVA, 1 bay coupler dan juga 1 bay reaktor. Gardu Induk Pangkalan Bun akan membangun 2 bay OHL tambahan kearah Konsumen Tingkat Tinggi, 2 OHL kearah pembangkit serta 1 bay kapasitor yang digunakan untuk perbaikan kualitas tegangan. Dengan Pembangunan ekstensi ini, beban DC peralatan di Gardu Induk 150 kV Pangkalan Bun akan meningkat sehingga Baterai eksisting 110V DC berkapasitas 277 Ah sebagai catu daya cadangan di GI Pangkalan Bun tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan daya peralatan selama 8 jam apabila terjadi kehilangan gangguan sesuai SPLN T4.002-1:2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas baterai yang dibutuhkan di gardu induk pangkalan bun untuk mencukupi kebutuhan baterai setelah pembangunan ekstensi selesai untuk memenuhi SPLN. Setelah dilakukan perhitungan terkait kapasitas baterai yang mampu memenuhi kebutuhan beban peralatan 110V DC juga memperhitungkan faktor faktor yang mempengaruhi kinerja baterai sesuai metode standar IEEE 1115-2014, dibutuhkan baterai berkapasitas 707,352 Ah untuk menjaga keandalan sistem suplai daya cadangan di gardu induk pangkalan bun sehingga dibutuhkan penambahan kapasitas baterai sebesar 438 Ah dengan kapasitas total baterai baru dan eksisting menjadi 715 Ah.

The 150 kV Pangkalan Bun Substation is a substation that connects the provinces of Central Kalimantan and West Kalimantan. There are currently eight existing feeders in this substation, consisting of four OHL bays, two 60 MVA transformer bays, one coupler bay, and one reactor bay.The Pangkalan Bun Substation is planning to construct two additional OHL bays toward High-Level Consumers, two OHLs toward power plants, and one capacitor bay to improve voltage quality. With this extension, the DC load of the equipment in the 150 kV Pangkalan Bun Substation will increase, making the existing 110V DC battery with a capacity of 277 Ah, which serves as the backup power supply, insufficient to meet the equipment's power requirements for eight hours in the event of a disturbance, as per the applicable SPLN T4.002-1:2022.This study aims to determine the required battery capacity for the Pangkalan Bun Substation to meet the battery needs after the extension is completed in compliance with SPLN standards. After performing calculations related to the battery capacity needed to support the 110V DC equipment load, considering factors that affect battery performance according to the IEEE 1115-2014 standard, it was found that a battery capacity of 707.352 Ah is required to ensure the reliability of the backup power supply system at the Pangkalan Bun Substation. Therefore, an additional battery capacity of 438 Ah is needed, bringing the total capacity of both new and existing batteries to 715 Ah.