Proyek Pembangunan Konstruksi T/L 150 KV Likupang – Pandu di Sulawesi Utara menghadapi tantangan berupa perubahan pekerjaan tambah/kurang (variation order) yang berdampak pada biaya dan waktu proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab variation order serta menganalisis dampaknya terhadap biaya dan waktu proyek. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dengan analisis korelasi dan regresi. Data diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada 50 responden, terdiri dari pegawai PLN di Unit Induk Pembangunan (UIP), Unit Pelaksana Proyek (UPP), Divisi Manajemen Konstruksi (MKS), serta kontraktor proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama penyebab variation order meliputi perubahan desain, spesifikasi material, keselamatan dan keamanan kerja, perubahan lingkup pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan, serta faktor lingkungan dan eksternal. Analisis regresi menunjukkan bahwa variation order memiliki korelasi signifikan terhadap peningkatan biaya dan keterlambatan waktu proyek. Faktor pelaksanaan pekerjaan memiliki pengaruh paling tinggi terhadap biaya proyek dengan koefisien korelasi 0,8316, sementara faktor desain dan material juga berkontribusi secara signifikan terhadap biaya dan waktu. Penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya manajemen perubahan dalam proyek konstruksi guna meminimalkan dampak variation order terhadap biaya dan waktu proyek. Rekomendasi yang diberikan meliputi perencanaan desain yang lebih matang, pengendalian spesifikasi material, serta evaluasi kebijakan proyek untuk mengurangi risiko perubahan pekerjaan di tengah pelaksanaan proyek.

The 150 KV Likupang – Pandu Transmission Line (T/L) Construction Project in North Sulawesi faces challenges related to work additions and reductions (variation orders) that impact project costs and schedules. This study aims to identify the factors causing variation orders and analyze their effects on project costs and duration. The research employs a quantitative descriptive approach with correlation and regression analysis. Data were collected through questionnaires distributed to 50 respondents, including employees from the PLN Unit Induk Pembangunan (UIP), Unit Pelaksana Proyek (UPP), Divisi Manajemen Konstruksi (MKS), and project contractors. The findings indicate that the primary causes of variation orders include design changes, material specifications, safety and security considerations, scope changes, work execution, and environmental and external factors. Regression analysis shows that variation orders have a significant correlation with increased costs and project delays. Work execution factors have the highest impact on project costs, with a correlation coefficient of 0.8316, while design and material factors also significantly influence both cost and time. This study highlights the importance of change management in construction projects to minimize the impact of variation orders on cost and time. Recommendations include more thorough design planning, better control of material specifications, and project policy evaluations to reduce the risk of work changes during project implementation.