Sistem proteksi adalah sistem untuk mencegah terjadinya gangguan hubung singkat agar dapat mempertahankan kualitas penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi. Pada penyulang takalalla mengalami kesalahan koordinasi pada sistem proteksinya antara recloser polelolo dan recloser madrasah sebanyak 14 kali diantaranya trip secara temporer maupun permanen. Hal ini menyebabkan meningkatnya durasi (SAIDI) dan frekuensi (SAIFI) pemadaman listrik di daerah yang seharusnya tidak terdampak. Maka dari itu diperlukan adanya analisa penyebab kesahalan kinerja relay proteksi dan dilakukan pengecekan ulang setelan relay proteksi pada penyulang ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sistem proteksi pada penyulang takalalla pada GI Soppeng yang terjadi hilangnya koordinasi proteksi dan dilakukan penyetelan ulang sistem proteksi. Koordinasi proteksi hasil setelan sistem proteksi dilakukan dengan mempertimbangkan OCR dan GFR sesuai standar IEC 60255 dengan interval koordinasi waktu (CTI) antar sistem proteksi 0,3-0,5 detik. Berdasarkan analisis didapatkan hasil setelan ulang OCR dihasilkan nilai TMS 0,11 untuk recloser madrasah, 0,2 untuk recloser polelolo dan 0,28 untuk PMT takalalla. Untuk setelan ulang GFR didapat nilai TMS 0,11 untuk recloser madrasah, 0,2 untuk recloser polelolo dan 0,28 untuk PMT takalalla. Dalam simulasi antara sistem proteksi telah sesuai urutan kerja antara sistem proteksi dengan selisih waktu kerja antara lain 0,3 detik.

The protection system is a system to prevent short circuit disturbances in order to maintain the quality of electricity distribution on the distribution network. The Takalalla feeder experienced a coordination error in its protection system between the polelolo recloser and the madrasah recloser 14 times including temporary and permanent trips. This causes an increase in the duration (SAIDI) and frequency (SAIFI) of power outages in areas that should not be affected. Therefore, it is necessary to analyze the cause of the failure of protection relay performance and recheck the protection relay settings on this extension. This research aims to analyze the protection system on the Takalalla feeder at GI Soppeng which occurs loss of protection coordination and resetting the protection system. The protection coordination of the protection system settings is carried out by considering OCR and GFR according to IEC 60255 standards with a coordination time interval (CTI) between protection systems of 0.2-0.5 seconds. Based on the analysis, the OCR reset results in a TMS value of 0.11 for madrasah recloser, 0.2 for polelolo recloser and 0.28 for PMT takalalla. For the GFR reset, the TMS value is 0.11 for madrasah recloser, 0.2 for polelolo recloser and 0.28 for PMT takalalla. In the simulation between the protection systems, the sequence of work between the protection systems is in accordance with the difference in working time between others 0.3 seconds.