Pengoperasian bay kapasitor pada gardu induk berfungsi untuk meningkatkan tegangan system sehingga penyaluran tenaga listrik tetap handal. Pada penelitian ini, dilakukan Analisa pemasangan dan pengoperasian bay kapasitor di Gardu Induk 150 kV Balapulang, dimana pada saat ini, kondisi Gardu Induk 150 kV Balapulang sendiri belum memiliki bay kapasitor dan merupakan gardu induk yang berada pada ujung subsistem Kesugihan. Jatuh tegangan yang terjadi, yang dialami oleh pelanggan tegangan rendah sendiri diawali oleh kondisi darurat dimana terdapat salah satu subsistem yang mensuplai gardu induk di wilayah PLN ULTG Tegal mengalami kendala dan harus keluar dari sistem. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan kondisi ini tidak lagi terjadi di Gardu Induk 150 kV Balapulang ketika terjadi kendala pada salah satu subsistem dan menjadi antisipasi bagi gardu induk lain yang berada di ujung jaringan sebuah subsistem. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan simulasi menggunakan aplikasi ETAP dan analisa perhitungan kondisi eksisiting di Gardu Induk 150 kV Balapulang pada saat kondisi normal dan saat kondisi subsistem Mandirancan keluar dari sistem. Untuk menentukkan daya kapasitor yang optimal untuk dipasang, digunakan eliminasi dan komparasi beberapa macam besaran kapasitor Pada penelitian ini, didapatkan hasil bahwa pemasangan dan pengoperasian bay kapasitor dengan kapasitas sebesar 50 MVAR yang setara dengan 37.7 µF, berpengaruh pada tegangan sistem dimana dari hasil simulasi, didapatkan kenaikan tegangan sistem menjadi 143.4 kV dari 140.1 kV pada saat kondisi subsistem Mandirancan keluar dari sistem. Sedangkan saat kondisi normal, tegangan berhasil naik sebesar 2.30% menjadi 151.4 kV dari 148 kV. Untuk keluaran sisi sekunder trafo yang mengalami jatuh tegangan pun juga mengalami perbaikan, dimana tegangan naik sebesar 2.51% menjadi 20.44 kV sehingga di sisi tegangan rendah naik 4 Volt menjadi 202.2 V dari yang sebelumnya 198V.

The aim of operating high voltage capacitors at substation are to increasing system voltage in so that electrical power transmission remains reliable. In this research, an analysis of the installation and operation of the high voltage capacitors at the Balapulang 150 kV Substation was carried out, where the current condition of the Balapulang 150 kV Substation itself does not yet have a high voltage capacitors and at the end of the Kesugihan subsystem. The voltage drop that occurred, which was experienced by low voltage customers, was preceded by an emergency situation where one of the subsystems that supplies the substation in the PLN ULTG Tegal area experienced problems and had to forced outage from the system. With this research, it is expected that this condition will never happen again at Balapulang 150 kV substation If one of the subsystem forced to out from the system and becoming attention for another substation that is located at the end of transmission subsystem. The research method used is simulation using ETAP and calculation of the existing conditions at the Balapulang 150 kV substation during normal conditions and when the Mandirancan subsystem out from the system. To determine the optimal capacitor power to be installed, elimination and comparison of several types of capacitor quantities are used. The result of this research is that installing and operating high voltage capacitors with 50 MVAR capacity that equal to 37.7 µF impact the voltage system where the simulation shows that system voltage become 143.4 kV from 140.1 kV when Mandirancan subsystem out from system. When normal, voltage increase by 2.30% become 151.4 kV from 148 kV. For secondary voltage output of transformer that experienced voltage drop has improved where voltage increase by 2.51% become 20.44 kV so that low voltage side got increase by 4 volt become 202.2 V from 198 V.