Sistem kelistrikan Bangka saat ini disuplai oleh PLTU, PLTMG, PLTD, PLTBm, dan transfer energi listrik dari Sumatera menggunakan kabel laut dengan total kapasitas pembangkit adalah 248 MW dan daya mampu pembangkit sebesar 197 MW serta beban puncak tertinggi pada tahun 2022 sebesar 180 MW, prediksi beban puncak pada tahun 2021 – 2030 di pulau Bangka meningkat dengan rata-rata 5,46% pertahun, transfer kabel laut dari Sumatera ke Bangka sudah mulai beroperasi sejak bulan Maret 2022. Kondisi tersebut terjadi karena PLN Babel harus membuat alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi listrik. Dengan pembangunan interkoneksi kabel laut ini tentu akan menambah losses pada sistem kelistrikan di pulau Bangka, untuk mengetahui efektifitas dari sisi losses dan drop tegangan serta efisiensi dari sisi kelayakan ekonomi pada sistem interkoneksi kabel laut ini, Penelitian ini menggunakan simulasi interkoneksi kabel laut dibandingkan dengan simulasi pembangunan PLTU terhadap sistem Bangka dengan aplikasi ETAP 12.6, setelah di dapat hasil dari aplikasi ETAP kemudian dievaluasi kelayakan Teknik dan kelayakan ekonomi pada sistem interkoneksi kabel laut kemudian dibandingkan simulasi pembangunan PLTU. Setelah dilakukan analisis dapat dinyatakan bahwa skenario interkoneksi kabel laut adalah solusi yang tepat, jika ditinjau dari efektifitas kelayakan teknik dengan losses sebesar 17.987,7 kW dan 31.683,8 kvar dan jika di tinjau dari efisiensi dengan kelayakan ekonomi perbandingannya adalah NPV sebesar 1012,35 nilai IRR sebesar 25 %, serta nilai B/C ratio sebesar 1,054, serta optimalisasi surplus daya pada sistem Sumatera.