Data management conditions such as data recap of uninhabitable houses in determining priorities for handling uninhabitable houses at the Lahat Regency Public Housing &
Land Areas Office (PRKPP) are still ineffective and carried out manually. Therefore, to help ease the task of the Public Housing Service for Settlement & Land Areas (PRKPP)
in Lahat Regency, an application is needed to streamline the analysis process for determining the priority of uninhabitable houses carried out by the Housing & Settlement
Areas Sector. The AHP - TOPSIS method is a method used to determine the priority of uninhabitable houses. This study aims to find the best method to determine the priority of
uninhabitable houses to be more efficient and more optimal. For the results of calculations using the AHP method, it is concluded that the priority of uninhabitable houses that have the highest scores are Desi Ratnasari (0.916031), Hebi Aravico (0.864146), and Ahmad Untung F (0.723941). Using the TOPSIS method with the calculated results having the highest scores, namely Desi Ratnasari (0, 787638), Hebi Aravico (0, 694596), and Ardiansyah Wahab (0,515791). The results obtained from the validation using the MAPE method get an accuracy rate of 94% for AHP and 98% for TOPSIS. So it can be concluded that the TOPSIS method is more optimal than the AHP

Kondisi pengelolaan data seperti rekap data rumah tidak layak huni dalam penentuan prioritas penanganan rumah tidak layak huni pada Dinas Perumahan Rakyat Kawasan
Permukiman & Pertanahan (PRKPP) Kabupaten Lahat masih kurang efektif dan dilakukan secara manual. Oleh karena itu, untuk membantu meringankan tugas Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman & Pertanahan (PRKPP) Kabupaten Lahat dibutuhkan aplikasi untuk mengefektifkan proses analisa penentuan prioritas rumah tidak layak huni yang dilakukan oleh Bidang Perumahan & Kawasan Permukiman. Metode AHP - TOPSIS adalah metode yang digunakan untuk menentukan prioritas rumah tidak
layak huni. Penelitian ini bertujuan untuk mencari metode terbaik untuk menentukan prioritas rumah tidak layak huni agar lebih efisien dan lebih optimal. Untuk hasil dari
perhitungan dengan menggunakan metode AHP disimpulkan bahwa prioritas rumah tidak layak huni yang memiliki skor tertinggi yaitu Desi Ratnasari (0,916031), Hebi Aravico
(0,864146), dan Ahmad Untung F (0,723941). Menggunakan metode TOPSIS dengan hasil yang telah dihitung memiliki skor tertinggi yaitu Desi Ratnasari (0, 787638), Hebi
Aravico (0, 694596), dan Ardiansyah Wahab (0,515791). Hasil yang didapat dari validasi menggunakan Metode MAPE mendapatkan tingkat akurasi dari AHP yaitu 94% dan TOPSIS yaitu 98%. Sehingga dapat disimpulkan metode TOPSIS lebih optimal dibandingkan dengan metode AHP. method.