Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kalselteng 2 (2x100 MW) memiliki peran penting dalam mendukung sistem ketenagalistrikan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Namun, dalam proses konstruksinya, proyek ini mengalami berbagai kendala yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis klaim perpanjangan waktu pada proyek tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data diperoleh melalui studi literatur, wawancara dengan pihak terkait, serta analisis dokumen proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor utama penyebab keterlambatan antara lain kendala pada pekerjaan tiang pancang, review desain pada pekerjaan sistem intake, dan dampak pandemi Covid-19. Analisis terhadap kontrak kerja proyek menunjukkan bahwa klaim perpanjangan waktu yang diajukan oleh penyedia jasa tidak selalu disetujui oleh pihak pemilik proyek , bergantung pada bukti yang diajukan serta ketentuan dalam kontrak. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pengelolaan proyek konstruksi serupa di masa depan, khususnya dalam mengantisipasi risiko keterlambatan dan strategi mitigasi yang efektif.

The construction of the Kalselteng 2 Steam Power Plant (PLTU) (2x100 MW) plays a crucial role in supporting the electricity system in South and Central Kalimantan. However, during its construction, the project encountered various challenges that led to delays in completion. This study aims to analyze time extension claims in the project. The research method used is a case study with a qualitative and quantitative approach. Data were obtained through literature studies, interviews with relevant parties, and project document analysis. The findings indicate that the main factors causing delays include issues in piling work, variations in the intake system construction, and the impact of the Covid-19 pandemic. The contract analysis shows that time extension claims submitted by the contractor were not always approved by the project Pengguna Jasa, depending on the supporting evidence and contractual provisions. This study is expected to provide insights for managing similar construction projects in the future, particularly in anticipating delay risks and implementing effective mitigation strategies.