PLTU Ropa – NTT merupakan salah satu pembangkit yang dikelola oleh anak perusahaan PT PLN (Persero) yaitu dibawah kendali PT PLN Nusantara Power. PLTU ini berada di Pulau Flores tepatnya di Desa Keliwumbu, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, NTT dengan daya mampu operasi sebesar 2 x 7 MW. Pada tahun 2021 terjadi kelangkaan bahan bakar batu bara di seluruh Indonesia khususnya untuk operasional PLTU Ropa, sehingga stok batu bara di PLTU Ropa menipis, untuk itu diperlukan energi alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar batu bara seperti penggunaan
cangkang kemiri. Cangkang kemiri merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan di Provinsi NTT, tahun 2016 tercatat produksi kemiri di Provinsi NTT sebesar 27.577 Ton. Dengan potensi sebesar itu, maka penulis ingin
melakukan penelitian terkait kelayakan cangkang kemiri sebagai bahan bakar pengganti untuk operasional PLTU Ropa dengan menguji NPHR, Biaya Operasional dan emisi SO2 dan NOx yang dihasilkan dengan menggunakan bahan bakar cangkang kemiri dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar
batu bara selama 2 jam.

PLTU Ropa – NTT is one of the generators managed by a subsidiary of PT PLN (Persero), which is under the control of PT PLN Nusantara Power. This PLTU is located on Flores Island, precisely in Keliwumbu Village, Maurole
District, Ende Regency, NTT with an operating capacity of 2 x 7 MW. In 2021 there will be a scarcity of coal fuel throughout Indonesia, especially for the operations of PLTU Ropa, so that coal stocks at PLTU Ropa are running low,
for this reason alternative energy is needed that can be used as a substitute for coal fuel, such as the use of candlenut shells. Candlenut shells are one of the
plantation commodities in NTT Province. In 2016, candlenut production in NTT Province was recorded at 27,577 tons. With such great potential, the author wants to conduct research regarding the feasibility of candlenut shells as
a replacement fuel for the operation of PLTU Ropa by testing the NPHR, operational costs and SO2 and NOx emissions produced by using candlenut shell fuel compared to using coal fuel for 2 hours.