Penurunan kelembapan udara akibat penggunaan Air Conditioner (AC) secara terusmenerus dapat menyebabkan berbagai permasalahan kesehatan, seperti iritasi saluran pernapasan, kulit kering, dan risiko penyebaran virus. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun alat pengatur kelembapan udara (humidifier) otomatis berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan Arduino Uno. Alat ini dapat dikendalikan secara jarak jauh melalui aplikasi Blynk, sehingga pengguna dapat memonitor dan mengatur kelembapan ruangan dengan lebih mudah dan efisien. Metode penelitian ini meliputi perancangan perangkat keras dengan komponen utama seperti Arduino Uno, Sensor DHT22 untuk pengukuran suhu dan kelembapan, modul ESP8266 untuk konektivitas IoT, serta relay dan mist maker sebagai aktuator utama. Pengujian dilakukan dengan membandingkan tingkat kelembapan udara sebelum dan setelah penggunaan humidifier otomatis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat yang dirancang mampu meningkatkan kelembapan udara ke dalam rentang yang optimal sesuai standar kesehatan, serta memberikan kemudahan pengendalian melalui perangkat seluler. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1077/MENKES/PER/V/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah, kelembapan udara yang sehat di dalam ruangan harus berada dalam rentang 40-60% RH. Dengan adanya sistem ini, diharapkan dapat membantu menjaga kualitas udara di dalam ruangan, meningkatkan kenyamanan, serta mengurangi risiko gangguan kesehatan akibat udara kering.ss

The decrease in air humidity due to the continuous use of Air Conditioners (AC) can cause various health problems, such as respiratory irritation, dry skin, and the risk of virus transmission. Therefore, this study aims to design and develop an automatic air humidity regulator (humidifier) based on the Internet of Things (IoT) using Arduino Uno. This device can be controlled remotely via the Blynk application, allowing users to monitor and adjust room humidity more easily and efficiently. The research method includes hardware design with main components such as Arduino Uno, the DHT22 sensor for measuring temperature and humidity, the ESP8266 module for IoT connectivity, as well as a relay and mist maker as the main actuators. Testing was conducted by comparing the air humidity levels before and after the automatic humidifier was used. The results of the study indicate that the designed device can increase air humidity to an optimal range according to health standards, as well as provide easy control through mobile devices. According to the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 1077/MENKES/PER/V/2011 on Guidelines for Air Hygiene in Residential Rooms, healthy indoor air humidity should be within the range of 40-60% RH. With this system, it is expected to help maintain indoor air quality, improve comfort, and reduce the risk of health problems caused by dry air.