Pembangunan di Kepulauan Sangihe sangat meningkat terbukti pertumbuhan pelanggan PLN UID Suluttenggo di Kepulauan Sangihe dari 2016 sampai dengan 2022 naik sebesar 6%. Pertumbuhan pelanggan ini berdampak kepada kebutuhan konsumsi listrik, yang mana bahan bakar yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik adalah di dominasi oleh bahan bakar minyak (BBM) dan dalam kurun waktu 6 tahun terakhir rata-rata terjadi kenaikan pemakaian sebesar 4%, sementara biaya pembelian BBM berjenis HSD (High Speed Diesel) untuk PLTD terus naik dengan kenaikan rata-rata adalah sebesar 24%. Kenaikan BBM tersebut tentu harus ditekan dengan cara mengoptimasikan pola operasi pembangkit hybrid di sistem kelistrikan Kepulauan Sangihe. Dengan optimasi pola operasi tersebut akan berdampak kepada penurunan pemakaian BBM untuk pembangkit PLTD. Penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Homer untuk menentukan pola operasi pembangkit hybrid yang paling optimal, skenario yang dibuat mulai dari pola operasi eksisting, pola operasi optimasi pada PLTD, pola operasi optimasi pada PLTS, dan pola operasi optimasi kombinasi antara PLTD dengan PLTS. Dari hasil simulasi didapatilah pola operasi optimasi kombinasi antara PLTD dengan PLTS yang paling optimal dan berdampak kepada penurunan pemakaian BBM dari 16.020.292 liter menjadi 14.259.690 liter dalam satu tahun atau penurunan sebesar 10,99 %, sehingga terjadi penghematan PLN dalam satu tahun untuk pengadaan BBM berjenis HSD adalah sebesar Rp 43.222.779.100.