Pulau Menui merupakan daerah terpencil di Sulawesi Tengah yang dialiri listrik selama kurang lebih 12 jam perhari oleh pembangkit diesel dengan kapasitas daya mampu 715 kW dan beban puncak 417 kW. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembangkit listrik dengan memanfaatkan Pembangkit Hybrid berbasis Energi Terbarukan setempat yang dapat memenuhi demand selama 24 jam perhari. Untuk itu diusulkan 5 skema alternatif desain Perencanaan Pembangkit Hybrid Solar PV-Diesel yang meliputi: pertama komposisi PLTD eksisting 100 %, kedua Komposisi Solar PV 100 %, ketiga komposisi Solar PV 70 % dan PLTD 30 %, keempat komposisi Solar PV 50 % dan PLTD 50 % serta kelima komposisi Solar PV 30 % dan PLTD 70%. Berdasarkan hasil simulasi aplikasi HOMER untuk kelima skema diatas didapat hasil pada skema ketiga dengan Cost of energy (COE) terendah sebesar US$ 0,2072/kwh. Meskipun hasil studi analisis kelayakan finansial yang meliputi Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR) tidak layak. Berdasarkan analisis keekonomian skema hybrid terbaik, penghematan biaya bahan bakar sebesar US$ 561,198.75/tahun dan aspek kelestarian lingkungan dari pengurangan emisi CO2 sebesar 1,679 ton CO2/tahun serta pengurangan upaya pengelolaan limbah dari pembangkit listrik tenaga diesel.