Penipisan tube yang membentuk boiler merupakan tantangan serius dalam menjaga efisiensi dan keandalan operasional jangka panjang pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara. Kerusakan dini akibat laju penipisan yang signifikan dapat menimbulkan konsekuensi mahal berupa overhaul besar-besaran. Penelitian ini menyelidiki fenomena penipisan tube boiler di PLTU Labuan Unit 2 dengan tujuan mengidentifikasi faktor-faktor dominan penyebabnya. Penipisan tube terjadi melalui mekanisme erosi dan korosi pada permukaan logam. Erosi diakibatkan tumbukan partikel-partikel abrasif pada fluida kerja berkecepatan tinggi. Sementara korosi terjadi akibat reaksi elektrokimia antara penyusun material tube dan lingkungan kimiawi dari uap air maupun gas hasil pembakaran batu bara. Penelitian ini menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi laju penipisan tube boiler di PLTU Labuan Unit 2. Analisis deskriptif mengungkapkan variasi dalam variabel Superheater, Elbow, Bend, dan Material SA210C, serta variasi signifikan dalam Tekanan dan Temperature operasional. Analisis korelasi dan regresi linier multivariat mengidentifikasi Elbow dan Bend, Material SA210C, dan Tekanan sebagai faktor signifikan, dengan variabel Superheater menunjukkan hubungan terbalik. Uji hipotesis menegaskan pengaruh signifikan dari setiap variabel independen terhadap laju penipisan. Model regresi dengan R Square 0,404 menjelaskan 40,4% variasi laju penipisan. Temuan ini menekankan pentingnya memperhatikan desain fisik, pemilihan material, dan kondisi operasional dalam upaya mitigasi. Penelitian lanjutan dan strategi seperti pelatihan operator direkomendasikan untuk meningkatkan umur layanan boiler dan keandalan operasional.