Salah satu solusi penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Indonesia adalah penggunaan kendaraan listrik dan penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Penggunaan SPKLU selain berdampak positif juga bisa mempengaruhi kualitas daya listrik seperti gangguan harmonisa pada jaringan listrik distribusi tegangan rendah. Penelitian ini dilakukan melalui kerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berlokasi di Puspiptek Serpong. Sistem charging station ini terhubung dengan PLTS Atap 5kWp sebagai sumber energi listrik untuk digunakan pada charger station saat siang hari. Dampak harmonisa dari penggunaan beban non linear rectifier mengakibatkan kenaikan total harmonic distortion (THD). Metode penelitian dengan simulasi menggunakan tools software ETAP dan melakukan pengukuran dengan alat ukur Power Quality Analyzer. Mitigasi untuk menurunkan harmonisa dengan studi empiris dan percobaan menggunakan active harmonic filter. Pemodelan yang efektif saat beban puncak penggunaan ev charger baik tanpa dan saat penggunaan active harmonic filter. Saat belum beroperasi active harmonic filter, faktor daya masih dibawah 0.85 dan total harmonic distortion THDI 7% dan THDV 1.5% dengan beban jenis AC charger dominan dan PLTS sedang beroperasi siang. Kemudian saat penggunaan active harmonic filter, faktor daya masih 0.99 dan total harmonic distortion THDI 4.7% dan THDV 1.7% dengan beban jenis DC charger dominan dan PLTS sedang beroperasi siang. Standar THDI dan THDV menggunakan aturan dari SPLN D5.004-2012 dan IEEE 519 -2014.