Gardu induk digital merupakan sistem baru yang di implementasikan di indonesia, dimana ada beberapa jenis alat gardu induk digital yang digunakan seperti Merging Unit, fiber optik, Global Positioning System sehingga perlu dilakukan penelitian. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dimana dilakukan pengkajian data-data teknis untuk menganalisis lima permasalahannya yaitu optimalisasi konfigurasi Merging Unit, menentukan jenis tipe fiber optik yang digunakan, pengukuran data Sample Value pada temperatur maksimum dari spesifikasi Merging Unit, tingkat optimalisasi temperatur yang ideal pada relai proteksi busbar, Line Current Differential, Overcurrent, trafo dan optimalisasi penggunaan Global Positioning System pada pembacaan Sample Value. Setelah dilakukan analisis, yang pertama konfigurasi tiap Merging Unit harus dibedakan untuk IED Name, IP Address,ID Sample Value, dan MAC Address, yang kedua fiber optik yang digunakan tipe multimode, yang ketiga kondisi temperatur maksimum 850C menyebabkan data Current Transformer Sample Value kesalahan error >20%, yang keempat batas temperatur ideal yaitu sebesar 820C, dan yang kelima penggunaan jumlah dan posisi pemasangan antenna Global Positioning System harus sesuai dan menyediakan cadangan di tiap-tiap gardu induk digital.