Salah satu permasalahan pada Sistem Jaringan Distribusi Tegangan Menengah adalah terkait Isolator dimana pada tahun 2020 - 2023 terjadi 950 gangguan pada unit PLN UID Kalselteng. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian bahan lain guna mengurangi permasalahan yang terjadi.
Penelitian ini mengembangkan isolator penegang untuk jaringan saluran udara tegangan menengah menggunakan bahan POLYURETHANE sebagai bahan isolasi utama. Isolator ini diuji untuk menentukan kelayakannya berdasarkan beberapa parameter: kemampuan tegangan tembus, nilai tahanan isolasi, dan ketahanan terhadap gaya tarikan. Pengujian dilakukan di PT. PLN (Persero) UPDL Semarang menggunakan peralatan tegangan tinggi berarus bolak-balik pada frekuensi 50 Hz.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa isolator penegang dalam kondisi kering memiliki kemampuan tegangan tembus sebesar 100 kV, yang juga sama untuk kondisi basah sebagai polutan buatan. Hasil ini memenuhi standar PLN yang mensyaratkan minimal 65 kV pada kondisi basah. Nilai tahanan isolasi pada kondisi kering mencapai lebih dari 1000 GΩ, sesuai dengan standar internasional VDE yang mensyaratkan minimal 1 MΩ per 1 kV. Isolator ini juga mampu menahan beban tarikan sampai dengan 5 kN dalam waktu 10 menit dan tidak terjadi deformasi material hal ini juga diperkuat dengan implementasi pemasangan isolator pada laboratorium PDKB PLN UPDL Semarang selama 30 hari dan masih menunjukanhasil yang baik.
Dengan demikian, isolator penegang berbahan POLYURETHANE terbukti layak digunakan pada jaringan saluran udara tegangan menengah, memenuhi standar kelayakan yang berlaku ditinjau dari 3 parameter tersebut.