Statistik data gangguan tahun 2023 di sistem khatulistiwa menunjukan total gangguan yang terjadi di transmisi adalah sebanyak 237 kali dengan gangguan transmisi paling tinggi terdapat di Line 2 Siantan-Seiraya. Tingginya intensitas gangguan tersebut mengharuskan sistem proteksi harus senantiasa andal setiap saat. Sistem proteksi pada saluran transmisi 150 kV memiliki 2 relai proteksi yaitu proteksi utama adalah relai Line Current Differential & Distance yang bekerja seketika dan proteksi cadangan adalah relai OCR/GFR yang bekerja dengan waktu tunda. Ketika terjadi gangguan hubung singkat disaat proteksi utama gagal bekerja, maka waktu kerja yang diperlukan tidak memenuhi standard fault clearing time sistem 150 kV yaitu kurang dari 120 ms. Akibatnya dapat mengurangi kehandalan, menyebabkan gangguan meluas bahkan mengakibatkan Blackout di sistem Kalimantan Barat. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah skema proteksi baru dimana jika terdapat gangguan pada Line 2 Siantan-Seiraya walaupun dalam keadaan proteksi utama gagal bekerja maka proteksi cadangan akan bekerja secara selektif dan cepat serta memenuhi standard fault clearing time yang diharapkan. Berdasarkan hal tersebut dilakukanlah optimalisasi relai OCR/GFR dengan memanfaatkan fungsi komunikasi IEC61850 GOOSE Message, teleproteksi dan logic diagram pada relai sebagai solusi permasalahan tersebut.