Sistem kelistrikan di provinsi jambi terdiri dari sistem 500 kV, sistem 275 kV dan sistem 150 kV dengan nilai realisasi penggunaan energi listrik pada tahun 2020 adalah 2.011 GWh dan pertumbuhan listrik sekitar 4% per tahun. Pendistribusian listrik kota Jambi sendiri didukung oleh sistem 150 kV melalui Gardu Induk 150 kV Payo Selincah, Gardu Induk 150 kV Aur Duri, dan Gardu Induk 150 kV New Aur Duri dan Gardu Induk 150 kV Sei Gelam. Untuk menindaklanjuti pengembangan sistem kelistrikan diperlukan sebuah sistem perencanaan yang mempertimbangkan pertumbuhan beban serta nilai losses dari sebuah penghantar jaringan. Dengan menggunakan metode Artificial Bee Colony dilakukan optimasi pengembangan transmisi dan gardu induk 150 kV untuk memperoleh nilai efektifitas interkoneksi gardu induk dan panjang saluran transmisi beserta ukuran konduktor untuk memperoleh hasil nilai losses terendah. Interkoneksi sebuah Gardu Baru ke Gardu Induk 150 kV New Aur Duri dinilai merupakan metode alternatif interkoneksi gardu induk yang baik dilakukan untuk memperoleh nilai losses yang rendah. Meskipun secara teknis nilai loses yang dihasilkan dari penggunaan saluran transmisi kabel tegangan tinggi (SKTT) jauh lebih kecil dibandingkan penggunaan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) namun secara kajian finansial implemantasi saluran transmisi kabel tegangan tinggi (SKTT) menghasilkan nilai NPV serta IRR yang tidak layak serta payback periode hingga mencapai lebih dari 15 tahun.